Part 34

757 66 17
                                    

Ohayou, konnichiwa, konbawa
Apa kabar readers kesayanganku ♪~(´ε` )
Lama tidak berjumpa dengan author cantik kesayangan kalian ini bukan?

//Plak

Aduh, paan sih ni?

Readers setia nan cakep:
Dimohon kepada readers baru untuk tidak terkejut melihat tingkah authornya yang minus akhlak dan sedikit gila. Di karenakan authornya baru saja keluar dari RSJ

Lu jadi orang ngadi-ngadi aje ye emang 😒
Mau digeprek apa ditumis lu? Dan, sejak kapan lu cakep?

Readers setia nan cakep:
Disop aja biar seger. Satu lagi, ku emang udah cakep dari sananya.

Kata siapa?

Readers setia nan cakep:
Kata emak gua 😂😂😂

Untung lu kesayangan gua 🙂😒
Kalo bukan, udah gua buang lu ke tempat sampah

Readers setia nan cakep:
Ampuunnn



Dan seperti yang ada pada part sebelumnya, Vettel sangat sedih saat mengetahui bahwa Michael adalah pilihan Phoenix. Semua itu dikarenakan-

Dikarenakan apa hayoo??

//Duarr (Suara kaca pecah)

Ita'e

Readers setia nan cakep:
Tolong lu jadi author jangan banyak bekicot ya neng! Atau mau gua gampar pakek vas bunga lagi?

Lu napa sih? Jadi readers galak amat?!

Readers setia nan cakep:
That's because you updated too long lady
Bikin sesmosi memang

Emosi maksudnya 😒

Readers setia nan cakep:
Udah diem! Lanjutin ceritanya!

Beberapa hari sudah Starlight berada di istana kerajaan Carmon, dan beberapa hari sudah Starlight meninggalkan Michael bersama bayangannya.

Keberadaan Starlight memang bisa dibilang cukup membahayakan bagi Destro. Tapi lebih berbahaya lagi kalau Destro langsung terang terangan bermain kasar pada Starlight. Yang ada dia akan langsung kalah begitu saja di hadapan Phoenix.

Hari ini adalah detik-detik hari di mana sebelum turnamen monkart resmi kerajaan Carmon dimulai. Vettel dan Starlight berdiri di hadapan Destro yang duduk di kursi raja. Dia sedang membaca daftar-daftar orang yang berhasil masuk ke turnamen kota Posca.

“Jadi, tidak ada orang yang bisa menggunakan serbuk Auobiss dengan baik?” ujar Destro dengan nada bertanya.

“Untuk sejauh ini, sepertinya hanya aku yang bisa menggunakan serbuk Auobiss dengan baik,” balas Vettel dengan nada percaya diri.

Starlight hanya memandangi temannya yang terlihat senang karena bisa menguasai serbuk Auobiss. Padahal dampak dari serbuk Auobiss itu cukup berisiko bagi Vettel sendiri.

Dia sama sekali tidak pernah memikirkan hal itu atau tidak tau dampak buruknya?

“Kalau begitu, kau lah yang akan menjadi perwakilan kami untuk kali ini,” sambung Destro.

Setelah bicara cukup panjang tentang turnamen kota Posca, Vettel dan Starlight segera meninggalkan ruangan Destro.

“Dia bicara seakan-akan dia sudah menjadi raja!” gumam Vettel kesal.

Monkart N LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang