Part 16 (Natasha)

612 73 2
                                        

Author bingung mau nunjukin karakter Starlight kayak gimana?
Soalnya karakternya agak susah dicari 😅
Jadi yang ada dulu ya

Author bingung mau nunjukin karakter Starlight kayak gimana?Soalnya karakternya agak susah dicari 😅Jadi yang ada dulu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Natasha Armelane

Gimana? Gimana? Cantik kan? Iya dongss, kan cantik kayak authornya 🤣🤣🤣🤣 (menghalu aja terosss-cantikan juga Natasha nya)

Maaf baru bisa kasih satu doang, padahal dulu ada Nia juga ya 😅
Starlight nya juga belum, masih juga ada Arlon

Maaf ya, lain kali author kasih cast nya yang lain deh 😂

Udahlah, next ke cerita. Kuy simak

Michael, Starlight dan Robin mengikuti langkah kaki Natasha yang melewati rerumputan lebat.

"Rumahmu masih jauh Natasha?" tanya Starlight.

"Ah, maaf ya. Sebentar lagi sampai," balasnya dari depan.

Starlight hanya bisa mengangguk ringan.

Tak berapa lama kemudian mereka sampai di sebuah rumah yang sederhana tapi terkesan indah dan nyaman.

"Ini rumahku," ujar Natasha setelah sampai.

"Kau tinggal sendirian di sini?" tanya Starlight.

"Iya, aku tinggal sendirian. Oramg tuaku sudah tiada saat aku masih kecil."

Lagi lagi kalimat itu mengingatkan Starlight akan sahabatnya Vettel yang juga kehilangan orang tuanya saat masih kecil.

"Ada apa?" tanya Natasha. "Kau tidak suka oada rumahnya ya?"

"Tentu saja tidak," sahut Starlight cepat. "Rumahmu malah sangat nyaman sekali. Padahal aku belum masuk ke dalamnya."

"Aku hanya teringat sesuatu."

"Ada apa Starlight? Apa kau baik baik saja?" tanya Michael cemas.

Stalight mengangguk kecil, "Aku tidak apa apa."

"ayo silahkan masuk," ujar Natasha mempersilahkan tamu tamunya masuk.

Di dalam rumahnya pun terlihat begitu sederhana tapi terasa nyaman.

"Aku akan mengambilkan air untuk kalian," Natasha segera berjalan menuju ke arah belakang yang kemungkinan adalah dapurnya.

"Kau kenapa Starlight? Aku lihat kau seperti sedang memikirkan sesuatu yang sulit ya?" ujar Michael bertanya.

"Huh?"

"Tidak usah terkejut, aku bisa tau apa yang kau rasakan tanpa harus membaca pikiranmu," tambah Michael.

"Eh? Benarkah?" tanya Starlight khawatir kalau Michael memang bisa mengetahui apa yang Starlight pikirkan.

"Hei, kau ini kenapa? Seperti orang ketakutan saja," ujar Michael sambil tertawa ringan.

"Ah, aku tau. Pasti saat ini kak Starlight sedang memikrkan kak Michael. Tapi kakak malu untuk mengatakannya. Benarkan?" sela Robin menggoda.

"A-apa yang kau bicarakan?" Starlight langsung blusshing saat Robin mengatakan hal itu.

"B-bukan begitu," balas Starlight gugup. Pandangannya kemudian terhenti pada sebuah foto dua orang anak kecil. Yang satu pria yang satunya lagi wanita. Yang wanita mungkin saja Natasha. Tapi yang pria kira kira siapa ya?

Sepertinya aku pernah melihatnya. Batin Starlight.

"Maaf ya harus menunggu," ujar Natasha yang muncul bersama sebuah nampan berisi beberapa gelas air minum.

"Kau tidak seharusnya repot repot," ujar Michael.

"Tidak apa apa. Hanya ini yang bisa kuberikan," balas Natasha sambil tersenyum.

Starlight merasa pernah melihat pria yang ada di dalam foto itu. Tapi siapa? Akhirnya dia mencoba untuk bertanya saja.

"Natasha, boleh aku bertanya?" ujar Starlight.

"Silahkan," balas Natasha.

"Pria yang ada di foto itu siapa?" tanya Starlight.

"Oh, itu sahabat baikku, Arlon," jawabnya singkat.

"Arlon? Jangan jangan yang kau maksud Arlon Kenzie ya?" tanya Starlight.

"Kau mengenal Arlon?"

Starlight mengangguk kecil, "Aku tidak sengaja bertemunya di penginapan."

"Dia itu sahabat baikku. Orang tua kami tiada di saat yang sama karena suatu jebakaran besar di gedung," ujar Natasha dengan nada yang sedih.

"Jadi kami tumbuh bersama sama. Dia bersama neneknya dan aku sendiri," ujarnya lagi.

"Ah, maaf ya. Aku jadi menceritakan masalahku," ujar Natasha sambil tertawa.

"Tidak apa apa. Justru kami senang kalau bisa membantumu. Ceritakan saja masalahmu pada kami," jawab Stalight dengan nada yang serius.

Jangan jangan Natasha yang terpilih? Tapi kenapa Starlight tidak langsung mengatakannya saja? Batin Michael.

"Aku ingin bisa membantu masalah mu Natasha," lanjut Starlight.

"Benarkah?" Starlight langsung mengangguk pasti.

Tidak bisanya Stalight begitu serius dalam suatu hal.














Hai readers ku 👋🏻👋🏻👋🏻
Ketemu lagi nih

Nah nah nah, siapa yang kangen sama ceritanya?
Oh iya, sebelumnya author minta maaf kalau ada kalimat kalimat yang salah 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Soalnya keyboard handphone author lagi error (sama kayak yang punya 🤣🤣🤣) jadi mohon dimakhlumi ya kalau ada kalimat yang salah pengetikannya 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Maaf ya author baru buat dikit, gara gara keyboardnya error nih

Adiue next part guys 👋🏻👋🏻👋🏻

Happy Reading Guys 😁

Monkart N LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang