Part 42 (Melawan Destro)

661 71 8
                                    

Starlight segera berlari menuju lorong istana. Di sana Starlight berhasil menemukan Vettel yang hendak masuk ke dalam kamarnya bersama Rarrken yang masih dalam keadaan pingsan.

“Vettel, apa Rarrken baik-baik saja?” tanya Starlight pada Vettel yang membaringkan Rarrken.

“Aku tidak tau,” jawabnya singkat bercampur kan perasaan sedih.

Starlight menatap Vettel dalam-dalam sesaat. “Aku cukup terkejut saat melihatmu menolak perintah dari Destro untuk menggunakan kekuatan serbuk Auobyss.”

“Aku tau itu.” Jawaban singkat singkat seperti inilah yang justru membuat Starlight semakin risau.

Vettel memang terkenal dingin dan cuek di hadapan umum. Tapi yang sebenarnya, Vettel adalah sosok yang lumayan cerewet dan tidak ingin melihat seseorang terluka.

Starlight kemudian melepaskan kalung dari lehernya yang kemudian digenggamkan pada tangan Vettel. Sudah pasti hal itu membuat Vettel terkejut dan bingung.

“Saat kau dipaksa menggunakan serbuk Auobyss. Phoenix sempat merespon suatu hal padamu,” ujar Starlight lirih.

Tanpa aba-aba Vettel langsung saja memeluk Starlight. Starlight merasa harus bisa memahami situasi Vettel saat ini, jadi dia membalas pelukan Vettel.

“Maaf. Gara-gara serbuk Auobyss digunakan secara paksa, aku dan Rarrken jadi tidak terkendali. Dan itu membuatmu merasa kesakitan,” ucap Vettel merasa bersalah. Karena kekuatan Auobyss menguasai dirinya, Starlight harus terkena dampak buruk dari kekuatan Auobyss.

Starlight tersenyum tipis di pelukan Vettel. “Tidak apa-apa. Kau tidak perlu terlalu menghawatirkan diriku.”

Meski Starlight kesal pada Vettel yang mengikuti Destro, tapi di lubuk hatinya yang paling dalam. Dia menyayangi Vettel, sangat menyayanginya.

Tidak peduli apapun yang Vettel perbuat, itu tidak akan mengubah kenyataan kalau Vettel adalah sahabatnya.

Tidak usah pedulikan ucapan mereka. Yang penting itu dari dalam hatimu sendiri; Ayo kabur dari istana ini bersamaku!; Aku akan senantiasa melindungi mu seperti yang Phoenix lakukan.

“Rarrken...”

Seperti yang sudah diketahui, Vettel sangat sedih saat melihat Rarrken terkapar pingsan saat kalah melawan Draka. Starlight sendiri ikut sedih kalau harus Rarrken yang seperti ini.

Kekosongan di hati Vettel membuatnya mudah di pengaruhi oleh serbuk Auobyss.

Starlight kemudian mengulurkan kalungnya ke kepala Rarrken. Sesaat kemudian muncullah asap merah dan hitam di atas tubuh Rarrken.

“Aku harap ini bisa membantu,” ujar Starlight kembali mengenakan kalungnya.

“Tidak kusangka aku akan kalah dengan cara seperti ini. Aku kalah!” gumam Vettel dalam dalam.

Dia cukup tertekan.

Sesaat kemudian, Michael tiba-tiba muncul dari luar kamar bersama Leo. “Rupanya kau di sini?”

“Michael? Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Starlight.

“Destro menantang Jin untuk melawannya sekarang juga.” Penjelasan Michael barusan membuat Starlight dan Vettel terkejut.

“Apa? Sekarang juga?” kata Vettel memastikan.

“Tunggu dulu!” sela Starlight cepat. “Tapi bukankah Gigaroid Dragous rusak berat? Bagaimana mungkin Jin bisa mengalahkan Destro tanpa itu?”

“Yah, kau memang benar. Tapi, walau bagaimana pun, Jin tetap menerima tantangan dari Destro.”

“Curang... Bagaimana mungkin Draka mengalahkan Kaios dalam keadaan begini?”

Monkart N LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang