Kalau dimata laki-laki fisik wanita dinomor satukan, maka jangan salahkan wanita kalau seandainya kita memandang harta yang jauh lebih bisa membuat bahagia.
-dari Lia yang sedang bercanda
Happy reading 🌵
•
•"Gimana?" Tanya Kennand membandingkan suruhannya di chat kemarin.
Kennand dan Hazel tengah duduk di kursi besi putih belakang sekolah, dikelilingi hamparan taman bunga di sekelilingnya ditambah lagu yang memang selalu diputar setiap pagi disekolahnya.
"Ya gimana?" Tanya Hazel balik, ia agak gerogi apalah Kennand ini sok cool depan orang orang nyatanya, ENGGAK!, Gak cool sama sekali.
"Sekali doang tolongin." Pinta Kennand. "Kenapa gak yang lain si? Kan banyak tuh cewek di sekolah yang cantik-cantik." Ujar Hazel.
Kennand memperbaiki posisi duduknya, menegapkan pundaknya dan menyilakan tangan di depan meja kayu didepannya. "Gak baca chat kemaren?"
"Baca, kenapa emang?"
"Gak ada cewek lain yang aku kenal."
Hazel berdecak sebal, bagaimana bisa Kennand yang dikenal sangat tertutup itu meminta Hazel untuk menjadi pacar pura puranya "ck---"
"Sekali doang." Potong Kennand disela sela decakan Hazel. "Aku gak mau kalau banyak orang."
Kennand memutar otaknya 'gak mau kalau banyak orang' sedangkan kalau sudah om Rey yang ajak pasti ada keluarga lain juga, cari cara harus cari cara.
"Iya, gak banyak paling cuma om Rey sama om Dikta." Kennand berbohong, ini terpaksa yang penting Kennand terbebas dari pemaksaan bertema perjodohan.
"Tapi, misal ni ya kan pasti ada Laura dong disana, kamu tau kan Laura Tu orangnya---"
"Sok asik, sok cantik, sok akrab, kegatelan, alay, lebay, menyebalkan." Potong Kennand berunek unek.
Hazel mengerutkan keningnya, bisa bisanya Kennand menjelekkan Laura yang memang dikenal sok kaya dan sok berkuasa di sekolah.
"Lanjutin, tadi mau ngomong apa?" Lanjut Kennand.
Hazel menghela nafasnya panjang kembali menjelaskan alasannya belum bulat memutuskan untuk menerima permintaan Kennand. "Kalau semisal nanti Laura liat aku disana, apalagi jadi cewek mu, pura pura kan."
"Hm, terus?"
"Besoknya Laura pasti serang aku, sambil bawa pasukan pasukannya." lanjut Hazel.
"Takut?" tanya Kennand
Hazel kembali berdecak sebal, Kennand ini memang tidak bisa peka orangnya "Ish, bukan takut loh, nih ya bayangin aja, Qila pernah bilang kalau Laura itu suka sama kamu?"
"Kapan?"
"Ya Allah, serah dah serah ku tolak baru tau!" Ujar Hazel.
"Ya iya iya iya terserah, yang penting tolong sekali aja, kalau semisal Laura serang kamu bilang aja."
Hazel menaikan jari kelingking mungilnya "Janji?" Kennand kemudian membalas angkatan jari kelingking Hazel dengan kelingking besarnya. "Hm, janji"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kennand Perfect Boyfriend
Teen Fiction'𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐰𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐩𝐮𝐫𝐚-𝐩𝐮𝐫𝐚𝐚𝐧' Sebuah bukti nyata bahwa tidak ada takdir yang tidak mungkin. Bahkan dari sebuah kebohongan bisa menjadi kisah yang berharap utuh sel...