'𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐰𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐩𝐮𝐫𝐚-𝐩𝐮𝐫𝐚𝐚𝐧'
Sebuah bukti nyata bahwa tidak ada takdir yang tidak mungkin.
Bahkan dari sebuah kebohongan bisa menjadi kisah yang berharap utuh sel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pengen jadi bapak, biar bisa tawuran sama anak sendiri" - Aksa -
Oke. Happy reading 😡🌝
°°°°°°°°°°°°°°°°°°
"Lio gak mau, gausah paksa," ucap Ellio pada ayahnya yang terus mengetok pintu kamarnya.
Hari ini sudah pukul 11 malam, ayahnya tak bermaksud membahas itu lagi, ia tau Ellio butuh waktu, ayahnya hendak menawarkan makan malam. Ellio belum makan sejak pagi tadi.
Telepon nya kembali berbunyi, Kennand? Pas sekali, Ellio ingin kabur saja ke rumah Kennand.
"Kennand," malah Ellio yang memulai pembicaraan.
"Lio, kesini," suruh Kennand.
"Aaaaaa, sumpah? Gue kesana ya, sumpek sumpah gue disini,"
"Gak pake lama"
"Iya gue otw, gue numpang tidur juga ya, gue males di rumah"
"Cepet,"
Dengan cepat Ellio membawa baju gantinya ke dalam Tote bag bergambar Pororo nya, seperti ingin minggat jauh saja.
Ellio keluar kamarnya, menampilkan papa dan mamanya yang sedari tadi menunggunya, rela tahan kantuk takut jika Ellio melakukan hal aneh aneh.
"Kamu mau kemana?" Tanya papanya.
"Minggat, capek disini" Ellio keluar dengan perasaan masih marah.
"Lio," panggil mamanya yang sama sekali tak direspon Ellio.
"Lio," panggilnya lagi.
"Mama, biarin aja"
"Dia mau kemana coba malam malam begini? Mau ke kolong jembatan? Nanti kalau ketemu setan gimana?"
"Ya kalau ketemu setan kenapa?"
"Takut ketuker"
"Jadi maksud kamu anak kita mirip setan?"
"Gak gitu pah,"
"Udah biar aja palingan kalau gak ke markas azge dia ke atas, ketempat Kennand, mana berani dia keluar jauh jauh,"
