Happy reading
•
•Rasa bosan semakin mengerumuni perasaan Hazel. Sepertinya hari ini ia akan memutuskan untuk memohon lebih pada ayahnya agar diperbolehkan pulang.
Hazel sampai memiliki rencana akan berlutut pada Abhi agar memperbolehkannya untuk pulang ke apartemen walau hanya satu hari satu malam saja.
Sepertinya keinginannya itu didukung. Abhi kini sudah ada di ambang pintu tanpa jas dokter seperti biasanya. Sepertinya Abhi tak ada jadwal hari ini jadi hanya memakai kemeja dengan celana hitam saja.
"Ayah.." Sapa Hazel terdengar tak bersemangat.
Abhi mengangkat alisnya, bertanya ada apa gadis itu memanggilnya. "Kenapa sayang?" Balasnya lembut.
"Hazel mau pulang.." rengeknya masih dengan nada tak bersemangat.
Abhi menjadi kalang kabut, ia sudah ada rencana untuk melakukan operasi yang akan ia bilang sebagai terapi esok atau lusa. Tapi ia tak bisa menolak keinginan anaknya kali ini, Abhi juga dapat melihat Hazel yang sudah sangat merasa bosan.
"Satu hari satu malam aja, ayah. Gak apa-apa kok." Mohon gadis itu dengan kedua tangan yang disatukan lalu ia angkat tepat di depan dahinya.
Abhi semakin tidak bisa menolak jika sudah seperti ini. Lagipula Hazel memberi keringanan hanya satu hari satu malam saja, jadi Abhi akan mengizinkan sepertinya.
"Besok tante kamu mau kesini loh, Zel.. gak mau tunggu tante kamu?" Ucap Abhi yang membuat Hazel keheranan.
"Tante? Tante siapa? Tante dari ayah?" Hazel bertanya-tanya.
"Tante Alana, dia mau kesini besok, sekarang juga kayaknya udah mau berangkat." Jelas Abhi.
Hazel membulatkan matanya terkejut, ia begitu exited mendengar jika Alana akan menemuinya disini. Akhirnya sosok pengganti ibunya sejak kecil akan ada menemaninya disini.
"Beneran ayah? Kenapa tante Alana kesini? Ada acara apa?" Mata gadis itu berbinar seperti sangat bahagia sekali.
"Enggak ada acara apa-apa kok, tante kamu emang mau temuin kamu aja." Balas Abhi.
Hazel tersenyum lebar, ia dapat membayangkan apa saja yang akan ia ceritakan pada bibinya itu. Sangat banyak sepertinya hingga ia akan mempersiapkannya dari sekarang.
"Satu lagi.." ucapan Abhi nampak terpotong, hingga menyisakan ekspresi keheranan dari anak perempuannya.
"Abang kamu juga kesini."
Tentu saja, Hazel jauh lebih terkejut dari sebelumnya. Ingin rasanya ia berteriak sangking senangnya, mendengar kakak laki-laki yang sangat Hazel rindukan akan menemuinya sebentar lagi.
"Abang juga kesini?!!" Seru Hazel exited.
Abhi mengangguk lalu tersenyum tapi menyiratkan senyum penuh luka. Abhi bahagia melihat anaknya bahagia juga, tapi disisi lain andai saja Hazel tau kalau Alana dan Azlan datang kesini itu dengan alasan Hazel akan melakukan operasi, Abhi tak tau apa yang akan dirasakan oleh gadis itu.
"Akhirnya Hazel bisa ketemu Abang lagi!! Makasih ayah!!" Serunya sangat bahagia.
Ditambah lagi, jika Azlan sudah datang kesini dan menemuinya. Abhi belum siap untuk menceritakan bagaimana kondisi Hazel dan berapa lama lagi gadis itu hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kennand Perfect Boyfriend
Teen Fiction'𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐰𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐩𝐮𝐫𝐚-𝐩𝐮𝐫𝐚𝐚𝐧' Sebuah bukti nyata bahwa tidak ada takdir yang tidak mungkin. Bahkan dari sebuah kebohongan bisa menjadi kisah yang berharap utuh sel...