'𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐰𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐩𝐮𝐫𝐚-𝐩𝐮𝐫𝐚𝐚𝐧'
Sebuah bukti nyata bahwa tidak ada takdir yang tidak mungkin.
Bahkan dari sebuah kebohongan bisa menjadi kisah yang berharap utuh sel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enjoy and..
Happy reading 🌼
Sekolah hari ini nampak lebih ramai dari biasanya, ya karena berita kemarin pasti menyebar cepat. Ditambah lagi ada sesuatu yang membuat hampir semua siswa membicarakannya. Apa?
Hazel menaruh tote bag nya di sebalik meja, itu memang tempat dimana siswa menaruh tas mereka.
"Cel" panggil Qila.
Hazel memanggut merespon. "Apa?"
"Ada murid baru" ucapnya.
"Di kelas ini?" Tunjuk Hazel lantai dinding kelasnya.
Qila mengangguk. "Iya, kan kelas kita kurang satu siswa, berarti kemungkinan besar dia masuk sini dong"
"Cewek?"
Lia menggeleng. "Cowok katanya Cel"
"LIA! WOY! LIA!" Panggil Riko keras.
"Apa?" Jawab Lia.
"Dipanggil Langit" jawab Riko.
"Ck, gue keluar ya" pamit Lia pada Qila dan Hazel.
Qila dan Hazel mengangguk berbarengan. "Iya"
• •
"Kayaknya Lo harus lurusin ini dah Ken, rumornya cepet banget nyebar" ucap Ellio.
"Apa yang harus dilurusin?" Tanya Kennand.
"Ya Lo speak up gitu, tegesin ke mereka kalau Lo gak punya cewek" lanjut Axel.
"Biarin aja"
"Lah kok?--"
"Mereka ada bukti apa? Gak ada kan, yaudah"
Derry mengangguk. "I-iya juga sih, jangan kan foto samar samar orang liat aja gaada"
"Lo bakal biarin ini gitu aja Ken?" Tanya Axel.
Kennand mengangguk tanda ia mengiyakan perkataan Axel.
"Tapi mending didiemin sih, lagian siapa si yang nyebar hoax, ganggu privasi orang aja" gerutu Derry.
