Part : 52

669 55 3
                                    

Happy reading


"Hadiah" ucap pria itu sebelum pergi.

Langit yang memiliki trauma itu dengan cepat membalik tubuh Kennand yang tak sadarkan diri, mencoba mengecek bagian tubuhnya takut jika Kennand ditusuk.

Namun tidak ada, ia sangat bersyukur. Hanya saja banyak luka lebam dan luka seperti jatuh dari motor dan tergesek aspal.

"Bawa dia ke kamarnya"

"Bentar," Ellio menghentikan Langit yang akan memindahkan Kennand. "Lo nyium bau yang aneh gak si?" Tanyanya.

Jio mendekat, ia seperti kenal bau yang sepertinya di maksud Ellio. "Alkohol." Ucapnya menyimpulkan.

"Dia minum alkohol?" Axel membulatkan matanya terkejut, ada rasa tak percaya karena Kennand tak mungkin melakukan itu.

Jio menggeleng. "Dia babak belur gini, tapi gak mungkin kalau dia berantem gak ngelawan"

"Jadi?"

"Dia dicekok alkohol sampai gak sadar, akhirnya dibikin jadi babak belur kayak gini" Jio menerka-nerka, tapi sepertinya ia benar.

"Masuk akal, dia juga masih pake kemeja kantornya, tanpa jas tapi"

Jio memerhatikan Kennand dari atas sampai bawah, ia gagal fokus pada celana yang Kennand pakai, senada dengan jas yang Hazel bawa tadi sore.

"Kayaknya tadi sore dia ketemu Hazel dulu, mungkin pikirannya buyar jadi gini, bawa dia ke kamarnya aja nanti kita urusin"

"Ruwet banget, udah mau ujian malah ada ginian parah banget sumpah"

•••

"Lo pada istirahat aja, besok kagak bakal sekolah?" Kata Jio setelah memindahkan Kennand yang masih tak sadarkan diri.

"Lo aja yang istirahat lo masih ujian besok kan?" Ellio menimpali.

"Udah selesai, tinggal bulan depan ujian kelulusan sama ujian sekolah, gue aja yang jaga Kennand disini"

"Kalau gitu kita gak akan balik, kita tidur di markas aja"

"Seragam?"

"Gampang abis subuh juga bisa, gue sekalian mau mikir siapa orang tadi"

"Gausah," nada bicara Jio seperti meremehkan. "Gue udah tau"

"Siapa?" Tanya Axel penasaran, sangat penasaran.

"Gak bakal gue kasih tau, takutnya kalian kena juga, nanti kalian tau sendiri, gue jamin"

"Oke lah, kita balik ke kamar kalau gitu, kalau ada apa-apa, lo bisa gebrak aja pintu kamar kita"

"Aman, gue urus Kennand dulu, gue mau obatin lukanya dia dulu"

"Gak perlu kita bantu?" Tawar Derry.

Jio menggeleng. "Gak usah, ini cuman lebam, gampang."

Kennand Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang