Part : 35

1K 60 0
                                    

Happy reading


Hari ini hari Sabtu malam, tepat pada hari dimana Ellio akan melangsungkan pertunangan dengan Kinara.

Pertemuan singkat yang masih sulit Ellio terima. Bahkan sebelum acara ini berlangsung, Ellio sempat merengek seperti anak kecil meminta agar acara ini dibatalkan saja.

Walaupun ia sudah berusia 18 tahun tapi tingkah dan sikapnya masih seperti anak berusia 6 tahun. Tergantung moodnya.

"Mama Lio gak mau"

"Lio, udah beratus-ratus kali kamu ngomong itu, sekarang mama minta kamu diem ya"

"Lio mau kabur!" Ancamnya.

"Kabur kemana?"

"Pulang ke apartemen" jawaban itu membuat mamanya menghela nafas panjang.

"Ellio" panggil papanya.

"Gak ada lagi cari janda" balas Ellio.

Langkah kaki papanya berjalan menghampiri anak tunggalnya itu.

"Ayo keluar" ajak papanya.

"Iya, kamu biasanya samperin temen-temen kamu, udah ada Kennand dari tadi diluar" lanjut mamanya.

"Lio keluar cuma mau samperin Kennand, bukan yang lain" ujar Ellio kemudian pergi keluar.

•••

"Melas bener, kek gaada semangat hidup" cibir Langit.

"Emang gaada" balas Ellio lemas.

"Ck. Lo udah mau tunangan jir kelakuan masih kek anak tk" ujar Derry.

"Lo gak ngaca der," sambung Jio. "Lo juga sama"

"Gue kan gak tunangan"

"Sama aja, untung si Moora sabar dapet cowok modelan lo"

"Kalau Aksa ini berbeda, sangat kece dan multifungsi, Moora gak bakal tertekan dapet cowok kaya gue"

"Iya in, umur gak ada yang tau"

"Basi!"


"Cel, lo jangan cakep-cakep dah, ntar banyak yang naksir" ucap Lia.

"Apa dah? B aja perasaan"

"Acaranya jam berapa emang?"

"Jam 7 kan?"

"Btw, gue baru mikir kita berangkat pake apa jir? Naik motor bonceng tiga? Udah kek biduan"

"Kita pinjem mobil Abang aja" saran Hazel.

"Abang lo yang nyetir gitu? Bukanya Abang lo pergi?"

"Gue yang nyetir lah"

"Emang lo bisa nyetir Cel?" Tanya Qila tak percaya.

Kennand Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang