Happy reading 🌼
"Abang semalem kok gak pulang? Acel sendirian tau dirumah" gerutu Hazel pada Azlan yang tengah berbincang dalam panggilan telepon.
"Iya Abang minta maaf, mungkin Abang hari ini juga gak pulang"
"Abang kemana si? Sampe lupa pulang?"
"Bukan lupa, tapi ini penting nanti kalau Abang pulang Abang kasih tau, berangkat sekolah sama siapa?"
"Kak Jio, tiba tiba ada di ruang tamu gak ngetok pula, kaget kirain siapa tadi rebahan di sofa"
"Berarti Jio udah jalanin perintahnya" batin Azlan.
"Abang,,-"
"Ya?"
"Udah dulu ya, Acel mau upacara"
"Ya, hati hati dirumah, jangan bawa cowok awas aja!"
"Iya Abang, dadah!"
Tuut~
"Kamu belum kasih tau Hazel lan?" Tanya ayahnya.
Azlan menggeleng dan sedikit menunduk. "Belum, Azlan bingung gimana caranya kasih tau Acel,--"
"Selama ini Acel gak tau ibunya siapa, dia belum pernah liat muka ibu, jangankan ibu, ayah aja gak tau" lanjut Azlan.
"Kapan ayah mau ketemu Hazel? Kalau bisa ayah yang kasih tau Hazel soal ibu" lanjut Azlan.
Ayahnya menggeleng mengusap gusar wajahnya. "Gak mungkin juga lan, ayah yakin Hazel gak mau nerima ayah"
"Kenapa gak dicoba? Kalau Hazel dikasih waktu, lama lama dia kayaknya bisa nerima"
"Azlan yang ngurus dia dari kecil, Azlan tau gimana Hazel sebenernya, Azlan yakin kalau ayah coba jelasin semuanya dia pasti bisa nerima" jelas Azlan meyakinkan.
"Tapi kalau soal ibu?-- Azlan gak tau"
"Itu dia yang ayah pikirin selama ini, dulu emang ayah yang salah, ayah yang pisahin ibu sama Hazel paksa, cuma karena masalah kecil yang sebenarnya bisa diomongin baik baik" jawab ayahnya menjelaskan.
"Kalau seandainya dulu, ayah gak keras kepala, ayah bisa kontrol emosi ayah, ayah yakin keluarga kita baik baik aja, gak kaya sekarang" lanjutnya.
"Azlan yakin ibu bangga disana, Hazel mandiri, dia bisa wujudin kemauan ibu dulu kalau punya anak perempuan"
"Apa itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kennand Perfect Boyfriend
Fiksi Remaja'𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐰𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐩𝐮𝐫𝐚-𝐩𝐮𝐫𝐚𝐚𝐧' Sebuah bukti nyata bahwa tidak ada takdir yang tidak mungkin. Bahkan dari sebuah kebohongan bisa menjadi kisah yang berharap utuh sel...