Part : 11

1.8K 108 1
                                    

Happy reading 🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 🌼

Kecanggungan semakin menggebu saat istri dari om Rey sangat banyak bertanya pada Hazel.

"Kamu tinggal dimana? Udah lama sama Kennand?". Tanya Desti, istri om Rey.

Jangankan Hazel, Kennand saja agak terkejut mendengar pertanyaan itu.

"Aaa, Hazel tinggal gak jauh dari sini kok Tante" jawab Hazel canggung.

"Oohh gitu, terus sama Kennand udah berapa lama?". Tanya Desti lagi.

"Belum lama, 1 bulan lalu". Potong Kennand mengunyah makanannya, sedikit menoleh ke arah Hazel yang benar-benar sedikit gemetaran.

"What? Satu bulan? Udah lama berarti?" Batin Laura.

Hazel berdiri dari duduknya, ia akan pergi ke toilet untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Ken, ku ke toilet bentar ya". Izinnya.

Kennand mengangguk, ia harus berusaha senetral mungkin bersikap layaknya seperti pasangan pada umumnya. "Emm.."

Hazel menunduk, dan melenggang pergi ke arah dimana adanya toilet di hotel itu.

"Laura juga ke toilet ya." Lanjut Laura.

"Ah iya, hati hati itu handphonenya taro disini aja". perintah om Rey menunjuk handphone yang dipegang Laura.

"Gak apa apa om, mau Laura bawa aja takutnya ada telepon penting" alasannya.

Om Rey mengangguk, "yaudah, gih sana"

Laura melenggang pergi juga, dengan niatan ia akan bertanya banyak pada Hazel di dalam toilet.

•••

Hazel menutup keran yang semula menyala, dan mengelap tangannya dengan beberapa lembar tissue.

"Kennand gak ngotak pokoknya, gila aja gue diajak makan malam se formal ini". Gerutu Hazel. "Selama 17 tahun hidup gak pernah makan seformal ini, walaupun temanya nyantai". Lanjutnya.

Gerutuan nya terhenti saat melihat seorang wanita yang 5 cm lebih tinggi darinya, berdiri di sebelahnya.

"Lo ceweknya Kennand? Hazel? Gue ngerasa Lo familiar ya?". Tanya Laura to the point, menatap Hazel sinis.

"Familiar?". Heran Hazel, membuang kepalan tissue yang sudah ia pakai.

Laura menyilakan tangannya, menyenderkan pinggangnya ke tepi wastafel. "Yaa, gue kayak pernah liat Lo, tapi dimana gitu".

Kennand Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang