' karena alasan cinta, sampai lupa kalau dia tidak nyata '
-Bandung, 17:24
Happy reading 🌼
Kedua anak muda itu nampak diam, setelah apa yang Kennand jelaskan tadi.
"Tadi katanya ada yang mau diomongin juga" ucap Kennand.
"Ahh, iya, tadi di sekolah hampir ketauan" balasnya.
"Apanya?"
"Itu loh, apa namanya yang dihotel kemaren" lanjut Hazel.
"Laura?"
Hazel mengangguk. "Iya"
"Ih, sumpah kalau sampe ketauan kamu tanggung jawab, jan diem aja" lanjutnya.
"Gak akan ketauan juga"
Hazel berdecih pelan. "Dih, masa? Cowok lemes banget omongannya, ngegampangin"
"Kamu kan akting nya bagus, akting aja terus biar gak ketauan"
"Akting your eyes, dikira gak tremor begituan"
"Kenapa tremor?" Tanya Kennand.
"Kan ish!, susah emang ngomong sama cowok, ngertiin kek, kan tadi tuh ya ada sama antek anteknya" jawab Hazel.
"Antek antek apaan? Anting?". Kennand menaikan alisnya bingung.
"Bukan lho, itu Zeline sama Hanna"
"Ahh, terus kenapa?" Heran Kennand lagi.
"Masih tanya kenapa? Ih sumpah ya, dah lah lupain. Intinya aku gak mau lagi kalau disuruh jadi cewek mu lagi"
"Yakin?"
"Yakin 100%, eh bukan 1 juta persen, limited persen pokoknya" kekehnya.
"Iya, iya, terserah kamu, ini udah belum dorongnya pegel ini"
"Ya suruh siapa dorongin dari tadi duduk sini"
Kennand sedari tadi mendorong terus menerus ayunan yang Hazel duduki. Tanpa disuruh, entah Kennand refleks saja ia sering melakukan itu dulu bersama kakak perempuannya.
"Refleks itu"
"Refleks tapi ngeluh pegel, mana ada refleks ngeluh pegel" ucap Hazel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kennand Perfect Boyfriend
Roman pour Adolescents'𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐰𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐩𝐮𝐫𝐚-𝐩𝐮𝐫𝐚𝐚𝐧' Sebuah bukti nyata bahwa tidak ada takdir yang tidak mungkin. Bahkan dari sebuah kebohongan bisa menjadi kisah yang berharap utuh sel...