Mengapa harus ada matahari terbenam dihari yang istimewa
~Patrick~
——————————————Pada pukul 6.21 pagi, Zia sudah siap dengan pakaian rapinya, ia akan segera berangkat menuju Amsterdam untuk menyelesaikan semua tugasnya.
Orang tua dan abangnya sudah mengetahui rencana Zia, dan Zia meminta tolong agar tidak membocorkan rencananya pada siapa pun.
Zia berjalan kebawa untuk memasuki kopernya kedalam bagasi mobil, lalu duduk di kursi bagian tengah bersama abangnya.
Lalu Rey menjalankan mobilnya menuju Bandara, ada rasa tidak rela dihatinya.
“Kamu yakin dek?” tanya varo.
“Yakin, nanti bakalan ada yang bantuin kok.” jawab Zia.
“Bunda khawatir sama kamu, Zia.” ucap Serra.
“Zia gapapa bun.” ujar Zia meyakinkan.
“Kamu harus jaga diri baik-baik ya, jangan telat makan, kalau ada apa-apa hubungi ayah atau abang.” tutur Rey.
“Iya ayah.”
Selang beberapa lama, mereka akhirnya sampai di Bandara, Zia menyalami tangan mereka satu persatu lalu berpamitan.
“Ayah, Bun, bang, Zia berangkat dulu ya, gak lama kok, cuma 2 minggu.” ucapnya.
“Lama itu.” ucap Serra.
“Bunda,” Zia memegang tangan Serra.
“Zia disana juga mau menyelamatkan seseorang, bunda harusnya rela dan bangga sama Zia.” lanjutnya.
“Bunda bangga, tapi rasa khawatir bunda besar ke kamu, bunda takut kamu kenapa napa.”
“Bunda harus percaya sama Zia ya, Zia ga bakal ngecewain bunda.”
“Oh iya, kalau ada temen-temen Zia nanyain Zia, bilang aja aku kerumah nenek ya. Jangan kasih tau mereka kalau aku diluar negri.” pesan Zia.
“Iya, ayah, bunda dan Abang gak akan kasih tau mereka.” Zia tersenyum.
“Yaudah, Zia pamit ya.” Zia memeluk satu persatu anggota keluarganya, lalu berjalan kedalam bandara.
Semoga kamu baik-baik aja sayang. Batin Serra.
Papa bangga sama kamu nak. Batin Rey.
Semangat Adek kesayangan Abang, Abang tunggu kamu pulang dan Abang beliin apa yang kamu mau. Batin Varo.
Zia tengah berada di pesawat, memejamkan matanya, lalu membukanya kembali dan melihat kearah luar jendela.
Semoga saja Brian datang.
Amsterdam
Pesawat yang dinaiki Zia sudah lepas landas di bandara Amsterdam, Zia keluar dari bandara dan menaiki taksi dan menuju hotel.
Memejamkan matanya, menyandarkan kepala ke kaca mobil, menyumpal telinga dengan earphone, satu hal yang sangat amat cocok untuk menenangkan pikiran bagi Zia.
Drtt... Drt....
Deringan ponsel terdengar nyaring, Zia mengambil handphone nya dan tertera nama 'bunda 💞'
“Halo bun.”
“Wa'alaikumusalam.”
KAMU SEDANG MEMBACA
USAI [END]
Teen Fiction📢 Jangan di copy-paste 📢 seorang perempuan yang mengetuai sebuah agen rahasia yang sangat terkenal. Semua isi hidupnya sulit ditebak, sebuah tatto yang ada pada lengannya membuat seorang pria sangat ingin tau apakah arti dari tulisan tersebut. hin...