USAI [END]

50. Akhir

Zia tersenyum kala melihat cincin yang bertengger di jari manisnya, membayangkan saat Brian memasangkannya.

Tidak romantis memang, tapi itulah Brian, memiliki cara tersendiri, buktinya sekarang.

Cara Brian melamar tidak terlalu romantis, namun mampu membuat Zia kesemsem.

"AAAAA GUE NGERASA JADI WANITA TERBAHAGIA SEEEEEDUNIA!!" Pekik Zia.

Tok
Tok
Tok

"ZIA, KENAPA TERIAK SAYANG??!" Pekik Serra.

"GAPAPA BUN!"

"KALO ADA APA-APA KASI TAU!"

"IY-"

"BUNDA! ZIA! KENAPA TERIAK-TERIAK?" Tanya Rey dari ruang tamu.

"AYAH JUGA KENAPA TERIAK?" Tanya Serra.

"KA-"

"BISA DIEM GAK??" Murka Varo.

Hening.

Jika anak pertama sudah murka, beuhh ngalahin galaknya bunda.

-usai-

"Zi." Panggil Dinar.

"Apa?"

"Lo kapan nikah?"

"Besok."

"HAH?! SERIUS??!" Kaget Dinar.

"Ya masih lama lah dinaaaarr."

"Ya, kalo besok juga gapapa. Bair gue cepet punya ponakan." Goda Dinar.

"Anjing Lo!" Dengan kesal, Zia berjalan mendahului Dinar yang sedang tertawa.

"GILA!" Zia mengacungkan jari tengahnya pada Dinar.

"LOVE YOU TOO!" Jawab Dinar tidak nyambung.

Brak

Tanpa sengaja Zia menabrak seorang pria bertubuh tinggi, wajahnya tampak familiar.

Zia berusaha mengingat siapa pria ini, hingga pada detik berikutnya ia menganga terkejut.

"Leo?" Ucapnya ragu-ragu.

"Masih inget gue Lo?" Tanya pria itu dengan sinis.

Zia terkejut bukan main, dengan senang ia memeluk pria itu.

"GUE KANGEN BANGET SAMA LO ANJIRR!!!"

"Biasa aja dong goblok, ini lagi di tempat umum."

Zia terkekeh, "lagian Lo ga ada kabar bertahun-tahun."

"Nomer gue ganti, trus gue lupa sama nomer Lo. Pas mau gue tanya ke Instagram, gue lupa log in pake apa, yaudah gue bikin akun baru, mau cari nama Lo, tapi malah ga Nemu."

Zia mengangguk mengerti, "kenapa bisa ga ketemu? Ya emang nama ig gue bukan pake nama sendiri, kan bisa liat di followers Abang atau bunda atau ayah."

"Ya gue ga kepikiran oncom!"

"Zi-" Dinar datang dengan wajah bingung.