05. Cemen

481 39 0
                                    

Bugh

Sebuah pukulan mendarat di pipi kanan pria tersebut, Zia. Dia lah yang memukul pria itu hingga tersungkur.

Semuanya dibuat tercengang dengan aksi Zia barusan. Teman pria tersebut tidak terima lalu menghajar Zia bertubi-tubi namun selalu melesat.

Liam, dan yang lainnya membantu Zia untuk melawan pria tersebut.

"BANGSAT!!" Teriak Brian saat melihat tangan pria tersebut mengenai pipi mulus Zia.

Bugh

Bugh

Bugh

Pukulan bertubi-tubi diberikan kepada pria yang meninju Zia.

"Udah Brian!" Teriakan Zia tak memberhentikan aksi Brian, ia terus memukuli pria tersebut hingga berlumuran darah.

Zia menarik bahu Brian,"udah, Lo bisa bikin dia mati!" Ucap Zia.

Sangat terlihat matanya merah menandakan bahwa dirinya sangat marah.

"Lo!" Tunjuk Zia pada pria yang memukul nya tadi.

"Selamat, Lo udah mukul gue. Kita tunggu saatnya Lo bakal bertekuk lutut di hadapan gue." Ucap Zia sambil menyeringi.

"Zi Lo gapapa kan?" Tanya Liam.

"Telat asu!" Jawab Zia kesal.

Liam terkekeh,"gue ga mau menyia-nyiakan pilem yang ada didepan gue." Jawabnya.

"Eh tapi serius, lu gapapa kan?"

"Gapapa Liam." Ucap Zia dengan senyumannya.

"Yaudah sekarang gue anter pulang." Ucap Liam.

Belum sempat Zia menjawab, suara Brian membuatnya salting.

"Biar gue yang anter cewe gue pulang." Ucap Brian.

Sial, kenapa gue baper sih- batin Zia.

"Ayo." Brian menarik tangan Zia.

"E-eh ayo."

Allahu, semoga gue ga kena serangan jantung- batin Zia.

Liam dan lainnya menganga dengan aksi Brian, sepertinya Brian sudah menemukan cintanya.

"Itu Brian?" Tanya peto.

"Kayaknya bukan, itu Brian lagi kesurupan." Jawab Teo ngawur.

"Ngawur lu! Sana pulang kalian." Usir Iqbal.

"Dih ngatur." Ucap Liam.

"Berisik." Iqbal segera melajukan motornya meninggalkan restoran tersebut dan para pria yang sudah tak sadarkan diri tadi.

***

"Zia bangun!" Ucap Serra.

"Iya Bun." Jawab Zia yang masih setengah sadar.

"Udah jam 7 Zia, kamu telat."

"Kan Masi jam- YAHH BUNDA KENAPA GA DARI TADI BANGUNINNYA." Zia heboh dan langsung menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi Zia tergesa-gesa turun dari tangga untuk berangkat sekolah, betapa kagetnya dia saat mengetahui keberadaan Brian dirumahnya.

"Loh Brian? Kok disini?" Tanya Zia.

"Jemput Lo." Jawab Brian.

USAI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang