02. Awal pertemanan

854 64 1
                                    

Selepas sehari sekolah kemarin, ia beserta ke-lima pria tampan kemarin sudah mulai berbincang bincang. Hingga dihari kedua ini, banyak yang bertanya tanya, mengapa mereka bisa begitu dekat?

Setiap orang yang dekat pasti ada alasannya, atau memang mereka ditakdirkan untuk dekat SEBAGAI teman.

"Buru pesen!" Ucap Zia pada Teo.

Saat ini mereka berenam sedang berada di kantin sekolah.

"Ck, gue mulu. Lo aja, males gue dideketin cabe." Balas Teo.

"Bilang aja males, buruan pesen apaan? Gue itung sampe 3 kalo ga-"

"Mie ayam 6 es teh manis 6." Potong Brian.

"Oke, wait." Zia berjalan menuju warung Bu inem dan memesan makanan.

"Je!" Panggil Zia saat mendapati Jeje teman sekelasnya yang sedang makan.

"Eh, zi." Ucap Jeje tersenyum.

"Em, buk. Nanti makanannya boleh dianter dimeja pojok ga? Soalnya saya mau kesana sebentar." Ucap Zia.

"Ohh, boleh neng." Jawab Bu inem.

"Makasi buk."

Zia segera mendekat ke arah Jeje, saat duduk di meja Jeje, tiba-tiba ada seorang perempuan menarik pergelangan tangannya.

"Apa apaan nih?!" Marah Zia.

"Pasti elo kan yang kemaren matahin tangan adek gue?!" Amuk orang tersebut yang bername tag 'Kaila'.

"Oh, iya." Jawabnya santai.

"Apa tujuan Lo sampe matahin tangan dia hah?!"

"Gini ya mba- eh sorry, maksudnya kak kaila terhormat, adek Lo kemaren ngejambak rambut gue, ya gue ga terima dong, sebelum gue matahin tangan dia, gue udh ngasi pilihan mau dilepas apa tangannya gue patahin. Dia nya budek jadi gue patahin aja." Jelasnya panjang lebar.

"Songong banget lu jadi anak baru! Lo ga tau gue siapa disekolah ini? Gue bisa aja ngeluarin elo dari sekolah sekarang!!" Ucapnya Sombong.

"Oh ya?," Zia tertawa sebentar sebelum melanjutkan ucapannya."gue juga bisa pecat bokap Lo dari sekolah ini atas pelanggaran korupsi uang sekolah, dan Lo ga tau kan kalau sekolah ini punya gue?" Bisiknya si telinga kaila.

"Je, duluan ya!" Ucap Zia yang dibalas anggukan oleh Jeje.

Kaila? Dia sedang mencerna kata-kata Zia tadi, apa benar ayahnya korupsi? Dan apa tadi? Dia pemilik sekolah ini? Berarti dia anak dari keluarga Laoumond.

Kaila menggeram kesal, awas aja Lo bitch batinnya.

***

"Zi, pulang sendiri lagi?" Tanya Liam.

"Iyaa."

"Mau gue temenin?"

"Ga usah, gue mau beli seblak dulu" tolaknya.

"Ohh yaudah, tiati." Ucap Liam lalu segera melajukan motornya.

setelah kepergian Liam, Zia segera menaiki motornya namun saat hendak melaju, ia melihat seorang pria menggunakan pakaian serba hitam. Hingga sebuah notif muncul dari hp milik Zia.

+6283467****** : Segera beritahu dia  atau orang tersebut akan pergi untuk selamanya.

Zia mengernyit heran, siapa yang mengirimi nya pesan? Apakah pria berbaju serba hitam tadi? Zia akan menyelidiki nya!

+6283467******: saya tau kamu akan menyelidiki informasi tentang saya.

Zia tak ingin ambil pusing, ia pikir bahwa itu adalah suruhan musuhnya. Waktu tidak lama lagi, sepertinya satu minggu ke depan ia akan menyuruh dia untuk memecahkan teka-tekinya segera.

"kerumah dulu deh, ntar malem misi" gumamnya.

sebelum ia benar-benar pergi, Zia melirik sekilas pada pria bersetelan hitam tadi. Ternyata orang tersebut sudah pergi entah sejak kapan. Segera ia melajukan motonya menuju rumah miliknya.

Selama diperjalanan Zia bersenandung kecil, hingga pada saat dilampu merah ada anak kecil yang bertanya dari arah samping.

"kak, yang di tangan kakak apa?" tanya gadis kecil yang berumur sekitar 5 tahun (?)

"oh ini? ini cuma huruf sama angka biasa." ucap Zia santai.

Gadis kecil tersebut mengangguk polos, yang benar saja seorang anak kecil tau dari arti ((4(2((3(((1 SALADUS 04.

Lampu kembali hijau dan Zia melajukan motornya kembali, selang beberapa menit sampailah ia dirumah. Tapi tunggu? bukan kah ini mobil milik ayahnya? apa ayahnya sudah pulang dari luar kota? Segera Zia berlari memasuki rumah dan terlihatlah seorang pria berkepala 4 berdiri dengan tegap didepan pintu. Zia menghamburkan pelukan pada sang ayah.

"ayah lama banget di luar kota." cemberut Zia, membuat Rey-ayahnya terkekeh.

"namanya juga kerja" jawab Rey.

"kerja masa ga inget sama keluarga sih?" protes Zia.

"kata siapa ayah ga inget keluarga?" ucap Rey sembari mengeluarkan sebuah mahkota dan paper bag yang cukup besar berwarna coklat.

Zia dengan antusias mengambil paper bag tersebut dari tangan Rey. Dan betapa senangnya Zia saat melihat isi dari paper bag tersebut.

Zia tersenyum lebar dan kembali mendekap tubuh pria yang sangat ia sayangi tersebut,"makasih yah." ucap Zia tulus.

"ke kamar gih bersih-bersih." ucap Serra.

Zia mengangguk dan berlari ke kamarnya dengan riang. Saat sampai dikamar senyumnya yang tadi mengembang tiba-tiba luntur saat melihat betapa berantakannya kamarnya yang tadinya rapi.

"ABANG!!!" teriak Zia.

"ga usah teriak bego! suara lo jelek! iye suara lo kaya Ariana Grande, lah ini kaya mbak comblang" ucap Varo sembari mengusap telinga nya yang terasa pengang.

VARO ALGAIZI LAOUMOND. Abang dari KEZIA REYSA LAOUMOND yang sangat amat membuat Zia naik pitam.

"beresin kamar gue kaya semula lagi!" titah Zia.

"iye-iye!" ucap Varo pasrah.

Zia berbalik badan menuju kamar Varo, dan berfoto ria dengan mahkota yang diberikan oleh Rey.

Saat sedang asik berfoto ria, datanglah varo dengan wajah capeknya.

"sono lu!" usir Varo.

"udah lu beresin belum?" tanya Zia pada abangnya.

"udah! sana gue mau istirahat!"

"ayah udah pulang bego! sono temuin"

"sejak kapan ayah pulang?" bingung Varo.

"sejak tahun lalu!," asal Zia.

"ya tadilah! makanya jangan molor mulu" ucapnya lalu segera melenggang meninggalkan Varo.

ting...

sebuah notif berasal dari hp Zia, dan betapa kesalnya ketika ia membaca teks tersebut.

"gue bakal kasi tau lo secepatnya!" gumam Zia.

YAP, SEGINI DULU. AWAL-AWAL LANGSUNG KONFLIK AHAHAHA. BESOK ENGGA KOK, PANTENGIN AJA. OKE SEE U NEXT PART. JANLUP VOTE AKANG TETEH. KALAU ADA TYPO MAAP, GA BACA ULANG SOALNYA EHEHE. TADI SEMPET BACA ULANG DIKIT, ADA KATA 'TAINYA' GUE ULANG DEH☺️.


USAI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang