32. Ngawur Lo!

157 20 0
                                    

Jum'at tanggal 10 September pukul 08.12 WIB.

Teo berada di rumahnya bersama seorang pria yang mengaku sebagai ayah dari Leo atau biasa disebut Brian. Kebetulan tadi bertemu di jalan.

"Om yakin?"

"Iya saya yakin."

"Setau saya papa angkat Brian udah pindah beberapa Minggu yang lalu, soalnya dia udah tau kalau Brian udah ketemu sama keluarga kandungnya."

"Saya papa kandung Leo, dan saya suami dari Dania."

"Om kenal Tante Dania?"

Ayolah! Ini suaminya.

"Saya suaminya, tidak mungkin saya tidak mengenal istri saya sendiri."

"Tapi papanya Brian namanya Harry, dia di penjara."

"Nanti saya ceritakan semuanya, sekarang saya minta tolong, antarkan saya ke rumah Dania."

"Om tau saya temennya Brian darimana?"

"Saya melihat dari Instagram Dania."

"Ohh, postingan yang waktu kita di Amsterdam ya?"

Xyrion mengangguk membenarkan.

"Bagaimana? Kamu mau mengantarkan saya?"

"Boleh, tapi saya lapor ke Tante Dania dulu."

"Jangan lapor ke Dania, kata Zia saya harus datang dengan surprise."

"Zia? Napa tu bocah ga pernah ngasi tau?" Gumam Teo.

"Tapi om-"

"Teo, saya mohon."

"Emm yaudah deh!"

"Ayo."

Kemudian mereka bergerak untuk menemui Dania. Nampak dari wajah Xyrion, ia sangat bahagia dan senang.

-usai-

Teo memarkir mobilnya sedikit jauh dari rumah Dania, untung saja ada Zia di teras rumahnya. Teo menyuruh Xyrion agar tetap di mobil terlebih dahulu.

"Om disini dulu, saya mau kasih tau Zia." Xyrion mengangguk.

Teo berjalan mendekat kearah Zia yang sedang memotong kuku kakinya, sungguh posenya sangat tidak estetik sekali.

Menggunakan kaos oblong dan celana selutut, rambut di Cepol pun sudah berantakan, kaki dilipat keatas hingga kearah dagu. Sangat fokus memotong kuku kakinya.

Tapi Zia kaya gitu cantik, author yang kaya gitu udah kaya gembel.

"Zia!"

"Aw!" Ringis Zia saat tidak sengaja memotong kukunya hingga mengenai kulit di dalamnya, untung tidak terpotong.

"Apa sih?!" Rungut Zia.

"Sorry ehehe."

"Kenapa?"

"Itu, ada om sirio."

"Sirio? Sirio Saha?"

"Bapaknya si Brian."

"Xyrion kali ah!"

"Iya itu maksudnya."

"Ngapain? Kenapa dia sampe disini? Kok dia ga ngabarin gue?"

USAI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang