Part terpanjang nih😍.
Bacanya sambil dengerin lagu this side of paradise ya, yang aku kasih diatas. Bisa di dengerin, atau download lagunya. Bagi yang udah ada di album musiknya yang mungkin untuk membantu dia galau maybe kaya author.
Mari kita bersedih secara bersama-sama walaupun cuma ketikan. Vote nya juga jangan lupa.
Dan semoga kalian nangis bacanya, karna tujuan author itu xiixix ga denggg.
Author kan baik sejagad raya, jadi ga mungkin bikin kalian nangis.
Happy reading 💐
-usai-
Ruangan berwarna putih dipenuhi oleh suara alat-alat yang membantu seseorang yang terbaring lemah diatas kasur rumah sakit.
Mendapatkan kabar tidak mengenakkan tepat pada pukul 05.00, dikabarkan Liam terjatuh pingsan di kamar mandinya.
Belum tau apa penyebabnya, karena sedari tadi Liam masih belum bangun dari pingsannya. Sudah 2 jam mereka menunggu Liam sadar.
Namun nihil, Liam masih memejamkan matanya. Membuat kedua orang tuanya takut sesuatu terjadi pada anak semata wayangnya.
Semalam ia juga melihat Liam dengan kondisi yang kurang baik, wajahnya sangat pucat.
Liam itu keras kepala, andai saja jika kemarin Liam dibawa ke rumah sakit, pasti ini semua tidak akan terjadi.
"Anak saya kapan bangun dok?" Tanya Sinta.
"Saya tidak dapat mengetahui untuk hal itu buk, kita hanya bisa berdoa agar Liam segera bangun dari pingsannya."
Andi mengusap bahu istrinya, berusaha menenangkan agar tidak terlalu cemas. Karena kondisinya juga kurang baik.
"Kita berdoa ya, semoga anak kita cepat bangun." Ucap Andi lembut.
"Tapi anak kita gapapa kan mas?"
"Anak kita itu kuat, dia pasti gak kenapa-napa."
Zia yang melihat Sinta terus menampilkan wajah murung itu pun menghampirinya.
"Tante, Liam itu kuat, jadi Tante harus percaya kalau Liam ga bakalan kenapa-napa." Ucap Zia berusaha menenangkan.
Sinta mengangguk, "Terimakasih ya Zia, kamu selalu ada di saat Liam membutuhkan, dan yang lainnya juga, Liam pasti bangga punya teman Kaya kalian."
"Kita semua keluarga Liam, jadi apapun yang terjadi saya dan yang lainnya harus ada di suka maupun duka."
Sinta memeluk hangat Zia.
"Tante! Tangan Liam tadi gerak!" Heboh Dinar.
Sontak Sinta berjalan mendekat kearah Liam, dan senyumnya mengembang saat melihat mata Liam terbuka.
"Kalian siapa?"
"Dok? Anak saya amnesia?" Tanya Andi.
Dokter itu menggeleng, "Liam hanya pingsan, dan tidak ada benturan di kepalanya."
Zia menyentuh dahi Liam, lumayan panas sih.
"Heh! Lo amnesia?" Tanya Zia sembari menoel lengan Liam.
"Enggak."
"Terus tadi?"
"Cuma mastiin aja, kalian beneran keluarga gue apa bukan. Gue kira gue lagi di surga."
"Liam!" Sinta sedikit merasa sakit saat Liam mengatakan itu.
"Maaf Bunda." Kekeh Liam.
"Kamu gapapa kan?" Tanya Andi.
KAMU SEDANG MEMBACA
USAI [END]
Fiksi Remaja📢 Jangan di copy-paste 📢 seorang perempuan yang mengetuai sebuah agen rahasia yang sangat terkenal. Semua isi hidupnya sulit ditebak, sebuah tatto yang ada pada lengannya membuat seorang pria sangat ingin tau apakah arti dari tulisan tersebut. hin...