04. Musuh?

561 40 0
                                    

Ga usah dikurangi dulu, ntar kalian kangen mereka ehehe.

.

Pagi ini Zia sudah siap dengan kaos berwarna putih dengan jaket berwarna coklat, celana jeans dan sepatu berwarna hitam.

Ia sudah membuat janji dengan sahabat nya, siapa lagi jika bukan Brian, Liam, peto, Teo, dan juga Iqbal.

Sembari menunggu sampai, Zia membuka aplikasi chatnya. Zia memilih untuk diantar sopir karna malas.

Ia sudah mengajak Dinar, namun Dinar mengatakan bahwa sore ini ayah dan ibunya akan pulang ke Indonesia, jadi dia harus beres-beres.

Liam ganteng 😘

Liam
Hai guys!

Liam
Jadi kan? Gue udah mau sampe di tempat tujuan.

Liam
Aelah kacang anjing babi bangsat setan

Me
Apa sih anj

Me
Kalo mau sampe yaudah tunggu aja

Brian
Gue juga Bentar lagi sampe @liam jelek

Iqbal
Otw

Peto
Pasti lu lagi mandi kan?

Iqbal
Sok tau!

Peto
Hilih, jujur aja kali😏

Iqbal
Sok tau lu ah!

Teo
EH EH

Teo
SI LIAM LAGI GODAIN CEWE ANJIR

Teo
PLAYBOY PARAH!!

Liam
Eh?! Ga usah fitnah lu ajg😤

Teo
Gue di belakang elu babi!

Liam
Ga ada!

Teo
Buta lu!

Me
Diem Napa!

Me
Gue udah sampe, kalian sebelah mana?

Liam
Pojok kiri

Me
Ok.

Zia mengalihkan pandangannya kearah meja pojok cafe tersebut. Disana terlihat Liam yang sedang asik berfoto ria.

Zia segera duduk didepan Liam dan menyambar minuman Liam, haus katanya. Liam sedari tadi sadar bahwa dia sudah berada di depannya, tapi masa bodo, pacarnya pada minta pap katanya.

Ajaran peto emang sesat... Ia mengajarkan Liam menjadi Playboy, "Lo harus jadi playboy biar banyak cewe." Ucap peto. Liam heran, yang namanya playboy pasti banyak cewe. Tapi satu kata lagi yang ia ingat, "playboy bukan jahat, tapi menikmati masa muda dengan banyak perempuan sebelum akhirnya cuma bisa sama satu perempuan."

Zia hampir menghabiskan minuman milik Liam, seakan sadar minuman Liam sisa sedikit, Zia memesan kembali minuman yang sama. Zia membuka aplikasi tiktok lalu melihat video yang ada di fyp nya.

USAI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang