USAI [END]

25. Badut

Happy reading 💐

Siang ini, Zia dkk sedang berada di salah satu panti asuhan yang berada di Bandung.

Mereka sedang membagikan nasi kotak, buku dan beberapa baju untuk mereka pakai sehari-hari.

Hal ini sudah lumayan sering mereka lakukan, bukan hanya ke panti asuhan, mereka juga akan membagikan beberapa nasi kotak dan baju kepada anak-anak jalanan dan orang yang kurang mampu.

Dengan tujuan saling tolong menolong.

"Semoga ini semua bisa bermanfaat ya buk." Ucap Zia pada penjaga panti asuhan.

"Alhamdulillah ini sudah lebih dari cukup nak, terimakasih ya." Ucap penjaga panti asuhan.

"Buk, ini ada beberapa baju dan buku juga." Ucap Brian sembari meletakkan beberapa kardus itu di sebuah bangku panjang.

"Masyaallah, terimakasih ya anak-anak semua. Orang tua kalian pasti sangat bangga, semoga kalian semua sehat selalu ya."

"Aamiin."

-usai-

Rumah sakit, apa yang dapat kalian simpulkan dari dua kata itu?

Bau obat? Ya. Pasti banyak yang menjawab ini.

Badut sedang berada di rumah sakit hari ini, sedang memeriksa keadaannya yang-membaik?

Doa kan saja yang terbaik untuk si badut.

-usai-

"Lala!" Panggil putri dengan berteriak di tengah lapangan.

"Apa?" Saut Lala yang tengah berdiri di pinggir lapangan.

"Sini!"

"Panas!"

"Cepet!"

Dengan malas Lala berjalan ke tengah lapangan.

"Apasih?!"

"Beliin gue minum!"

"Ck, gue tadi cuma minta izin ke toilet! Ntar gue dihukum!" Tolak Lala.

"Lo ga setia kawan banget sih!"

Pekikan nyaring terdengar dari ujung lapangan, pelakunya adalah Zia dan Dinar.

"BEGO MAU-MAU AJA DIJADIIN BABU!" Teriak Zia dan Dinar bersamaan.

"DIEM LO!" Pekik Putri.

"JAMET!" Zia dan Dinar langsung lari menuju kelas mereka, karna melihat guru yang sedang berjalan kearah lapangan.

"SIAPA TANG BERTERIAK TADI?!" Tanya guru itu murka.

"Zia sama Dinar buk." Jawab Lala.

"Mana mereka?"

"Udah lari buk." Putri tersenyum menang.

Guru itupun berjalan menuju kelas Zia dan Dinar, yaitu XII IPA 1. Kelas unggul.