USAI [END]

23. Pulang

Zia: Dinar ngambil fotonya pas lagi nyengir kuda, kan jadi jelek!

Dinar: Gue tuh bukannya jutek! Tapi emang mata gue gini dari kecil!

Brian: Vote habis baca, ❤️Zia bukan readers

Liam: Bohay kan gue, sexy lagi🤑

Peto: Bantu Vote ya sayang, nanti Abang kasi debu💘

Oh my God! Makasih buat semuanya yang udah baca sama Vote cerita ini, semoga kalian dalam keadaan sehat semuanya.

Makasih juga udah buat aku seneng karna akhirnya banyak yang baca cerita ini, bantu doa juga ya supaya bisa dijadiin novel MWEHEHEHE.

Happy reading 💐

Hari ini adalah hari terakhir mereka di Amsterdam setelah beberapa hari berjalan-jalan.

Rasanya sangat berat untuk meninggalkan Amsterdam, bagaimanapun juga disini banyak kenangan BERSAMA COGAN.

Seandainya kalian melihat galery handphone Zia dan Dinar, kalian akan geleng-geleng kepala.

Mereka foto dengan cogan yang tidak akan pernah mereka temui di Indonesia, tak lupa pamer pada Instagram.

"Kita hubungin Samuel sama Kyle gak?" Tanya Zia.

"Hubungin aja, kan mereka yang bilang sendiri kalo mau balik hubungin mereka." Jawab Dinar.

"Tapi nanti yang lain tau kita nge-date sama mereka."

"Ya biarin aja."

"Kalo seandainya Brian cemburu gimana?"

"Kenapa? Lo ga mau dia cari cewe Laen?"

"B-bukan gitu! Ah terserah deh! Telfon si Kyle." Dinar mengangguk lalu menelepon Kyle.

"Bisa ga, jangan pake kata 'love you too'?" Zia bergidik geli mendengar Dinar mengatakan love you too di akhir telepon.

"Ya gimana lagi, dia bilang i love you juga."

"I LOVE YOU TOO DEK DINAR!" Sorak Peto saat datang menghampiri Dinar.

"Sinting!" Ucap Dinar kesal.

"Kenapa sih neng? Kan tadi bilang i love you."

"Gue bukan bilang ke, Lo!"

"AKHH!" Peto memegangi dadanya yang terasa sakit, membuat Zia dan Dinar panik.

"Eh, eh kenapa?" Panik Dinar.

"Hati Abang sakit." Sontak Zia dan Dinar memukul lengan pria itu cukup keras, melampiaskan rasa kesalnya. Lalu mereka meninggalkan peto sendirian.

"Ditampar kenyataan dan di ditampar fisiknya." Gumam Peto dramatis.

-usai-

"Eh iya, Kyle jadi kesini?" Tanya Zia pada Dinar.

"Lagi di jalan sama Samuel katanya." Zia manggut-manggut meng-iya kan.

"Btw, kita pergi pake pesawat Brian lagi?" Tanya Dinar.

"Iya, hemat duit katanya."

"Orang kaya hemat duit, makin numpuk dah tu duit."

"Eh tapi Lo tau ga? Parfum yang dipake sama Brian tuh BEUHH gue cek harganya di google, lebih dari 1 juta anjir!"

Mata Dinar terbelalak kaget. Lebih dari 1 juta?!

"Demi apa?! Parfum gue cuma 12rb,  Itu juga mereknya Doremi."

"Beda! Parfum dia maskulin."

"Emang parfum gue apa?"

"Parfum Lo bau nya tiap hari beda, Lo make nya sehari beda parfum."

"Tapi wangi kan?"

Zia menggeleng, "Tetep aja Lo bau asem."

"Anj- rasa ingin berkata anjing tapi ga jadi."

"Tadi Lo udah bilang."

"Kapan?"

"Beberapa detik yang lalu."

"Ga inget."

"Dasar Mak lampir pikun!" Zia berlari keluar kamar menuju ruang tv, takut terkena amukan Dinar.

"ZIA SINI LO!" Nah kan, Mak lampir mulai ngamuk.

Zia duduk sambil tertawa di samping Dania yang sedang duduk di depan tv sembari memakan camilan.

"Itu Dinar kenapa?" Tanya Dania pada Zia.

"Biasa Tan, Mak lampir ngamuk."

Dania tertawa mendengar ucapan Zia.

"Jangan di bikin ngamuk dia nya, ntar ngambek."

Yang ini pendek banget ya, nanti lanjut kalo Vote nya udah cukup. Ga lama kok💐