•HAPPY ENDING EH READING•
Saat ini Zia sedang berada disebuah rumah mewah bernuansa Belanda, disini banyak benda-benda kuno, seperti sebuah buku yang sedang dipegang oleh Zia saat ini.
Buku tersebut sudah usang dan berdebu. Covernya pun sudah sedikit koyak, dan kertasnya yang gampang robek, disana ada petunjuk.
Awalnya rumah ini milik seorang pria tua yang memiliki darah Belanda, rumah ini sudah ada sejak 53 tahun yang lalu, walaupun sudah lama, namun rumah ini masih terlihat mewah dan elegan, meski banyak debu dan rumput liar yang berbelit-belit di antara tonggak.
Zia sudah menanyakan kemana pemilik rumah ini, namun mereka bilang, rumah ini sudah di diamkan selama 5 tahun.
"Ck, tulisannya susah dibaca lagi." Gumam Zia.
Kaki jenjangnya menyusuri ruang yang saat ini ia berada, mata tajamnya tak sengaja melihat sebuah lukisan besar, gambar tersebut berdebu, dan segera dibersihkan oleh Zia dengan kemoceng yang sudah ia siapkan.
Zia terbatuk kala debu tersebut tak sengaja terhirup olehnya. Setelah lukisan tersebut bersih, ia dapat melihat jelas gambar apa itu, disana menggambarkan sebuah danau, dan di depan danau tersebut ada sebuah kursi panjang dengan seorang wanita duduk manis disana.
Wanita tersebut menghadap kearah danau, hanya terlihat punggungnya. Namun bukan Zia namanya yang tidak tau siapa orang tersebut, Zia tau, sangat tau.
Matanya melihat sebuah lubang dibelakang lukisan tersebut, segera Zia menurunkan lukisan tersebut dan mengambil sebuah kotak yang ada didalam lubang itu.
Membuka kotak itu, dan betapa terkejutnya Zia melihat isinya. Disana terdapat dua kalung, yang satu berbentuk kunci, dan yang satunya berbentuk setengah berlian.
Zia mengerutkan keningnya,"kalungnya sama kaya gue." Zia melepaskan kalungnya dan mencoba untuk menyatukan nya. Dan ya... Kalung itu saling melengkapi.
"Oke, tapi kenapa ini bisa sama?" Yang Zia tau, ketika ia berusia 1 tahun, kalung ini sudah berada di lehernya.
Zia mengambil kalung kunci tersebut,"kalung Brian gembok, apa ini emang udah direncanain?"
"Bentar, jadi-"
"Permisi ketua." Panggil seorang pria dengan pakaian hitam.
"Oh, kamu sudah Datang."
"Ini permintaan anda." Ucap pria itu seraya memberikan sebuah kotak berwarna rose gold.
"Iya makasih, oh iya, nanti tolong kamu kasih tau ke anak-anak yang lain, kalau seandainya saya sudah pergi ke Amsterdam, segera kalian menyusul, dan bawa anggota sekitar 2000 orang,"
"Kemungkinan mereka sudah tau kalau kita akan kesana, jadi untuk berjaga-jaga kita harus membawa 2000 pasukan, paham?"
Pria tersebut mengangguk,"kapan ketua akan ke Amsterdam?"
"Emm, ya... Sekitar 2 Minggu lagi, sekarang saya akan pulang ke Bandung dan kembali bersekolah, jadi mungkin 2 Minggu kedepan saya sekolah seperti biasa."
"Baik, kalau begitu apakah saya sudah boleh balik ke markas?"
"Iya, boleh. Makasih atas bantuannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
USAI [END]
Teen Fiction📢 Jangan di copy-paste 📢 seorang perempuan yang mengetuai sebuah agen rahasia yang sangat terkenal. Semua isi hidupnya sulit ditebak, sebuah tatto yang ada pada lengannya membuat seorang pria sangat ingin tau apakah arti dari tulisan tersebut. hin...