30. Pembohong

140 18 0
                                    

Ini adalah hari ke-3 Liam di rumah sakit, besok ia sudah boleh pulang namun masih harus istirahat total.

"Gue pulang sekarang aja emang gak bisa?"

"Enggak!" Jawab Peto.

"Gue bosen disini terus."

"Gue ajak Lo ke taman rumah sakit yok." Ajak Zia.

"Gak mau!"

"Terus?"

"Mau pulang."

"Ck, besok Liam!"

"Kenapa harus besok?"

"Ya mana gue tau, tanya dokter sono."

"Ribet banget tu dokter."

"Heh! Seribet-ribetnya dokter, dia yang udh nyembuhin Lo!"

"Nyembuhin gue?" Liam terkekeh sinis, "Penyakit gue dia ga bisa sembuhin sampe sekarang." Semua mengernyit heran dengan maksud 'penyakit'

"Maksud Lo?" Tanya Dinar.

"Lupain."

"Lo jangan nyembunyiin rahasia dari kita."

"Gue bakalan kasih tau tapi ga sekarang."

"Kapan? Sampe Lo mampus?"

"Sampe pulang?"

"Apa sih? Aneh banget Lo!" Semua disana sudah berusaha berfikir positif.

Tidak mungkin kan Liam menderita penyakit ahaha.

-usai-

Brian sedang berada di warung sate untuk dimakan di rumah sakit, Liam juga sedang ingin makan sate.

Namun saat sedang menunggu pesanan, ia melihat pria yang waktu itu bertemu dengan Zia di taman kencana.

"Mang, saya titip sate nya disini bentar ya, saya mau kesana dulu."

"Iya dek."

Lalu Brian menghampiri pria itu, namun belum sampai di dekat pria itu, dia melihat seorang wanita datang sembari menggandeng tangan anak kecil.

"Papa!" Anak kecil itu memeluk pria yang bernama Airen itu.

Papa? Batin Liam bertanya.

"Halo anak papa." Airen menggendong anak kecil yang memanggilnya dengan sebutan papa tadi.

"Papa tau nda? Tadi mama beliin aku ecim."

"Oh ya? Enak gak?"

Anak kecil itu mengangguk.

"Papa ga dibeliin?"

"Tadi ecim nya cuma catu."

Airen merubah ekspresi wajah nya seolah sedih.

"Yahh, papa sedih ga dikasih eskrim."

Anak kecil itu menggulingkan tangannya di leher Airen, "Becok dikaci."

Bacok aja skalian. Batin Brian.

"Dek!" Panggil pedagang sate.

Untung Airen tidak mendengarnya. Brian berlari kearah tukang sate untuk mengambil pesanan miliknya

"Kembalian nya ambil aja pak."

USAI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang