Ujian terakhir dilaksanakan hari ini, Zia dan yang lainnya sangat senang. Libur panjang akan datang, dan mereka bisa rebahan dirumah sepanjang hari.
Saat ini Zia berada diatas pohon mangga yang ada dibelakang sekolah, ia hanya sendiri, masa bodo dengan temannya yang akan mencari keberadaannya. Ia hanya ingin ketenangan untuk menjernihkan pikiran nya dari seseorang.
"Aduhh! Kenapa gue jadi kangen dia sih?!" Zia mengacak rambutnya kesal.
"Tenang Zia... Lo cuma rindu." Ucap otaknya, OTAKNYA.
"Eh? Sama aja goblok!"
Terkadang otak berbicara tanpa kita mau.
Dari atas sini, Zia berusaha menenangkan pikirannya. Hingga beberapa saat, ia melihat Dinar sedang duduk di kursi dekat pohon.
Dinar sepertinya ingin makan.
Kerjain ah. Batin Zia.
Saat Dinar hendak menyuapkan nasi ke mulutnya, Zia membuat Dinar merinding.
"Sendirian aja neng?" Tanya Zia dengan suara yang dimirip-miripkan seperti mba kunkun.
"Astaghfirullah, masa siang-siang ada setan'?" Gumam Dinar.
Zia tertawa Kunti, lalu menurunkan rambutnya untuk menutupi wajahnya.
"Coba lihat keatas."
Dinar mendongkak, lalu berteriak.
"ASTAGHFIRULLAH-EH AYAM-AYAM." Dinar berteriak kala sendok nya hendak jatuh ke tanah, dengan sigap ia menangkapnya.
"IHH ZIA LO NGAPAIN SIH?!! BIKIN ORANG JANTUNGAN TAU GA?!" kesal Dinar.
Zia tertawa ngakak, "Sorry Din."
"Turun lu!"
"Engga."
"Turunn!"
"Engga mauuu!"
"Zia!"
"Apasih?!"
"Yaudah gue naik nih?!"
"Naik aja."
"Tapi ntar bantuin turun ya?"
"Hm." Dinar naik keatas pohon dengan bantuan tangga.
"WAAAHHH DAEBAK!!" Dinar bertepuk tangan.
"Bagus juga pemandangan nya." Puji Dinar.
"Perasaan pemandangannya cuma orang dagang."
"Bagus tau."
"Terserah, Lo mau makan?"
"Iya."
"Bagi dong, laperr."
"Yaudah." Mereka pun makan satu kotak nasi berdua.
Saat sudah selesai, Zia memunculkan ide baru.
"Din, mau mangga gak?" Tanya Dinar sembari tersenyum manis.
Dinar pun ikut tersenyum.
"Boleh."
Zia pun mengambil 2 mangga, satu untuknya dan satu untuk Dinar.
"Cara bukan nya gimana?" Tanya Dinar.
"Gigit aja, kaya Upin Ipin."
Dinar menatap Zia seolah mengatakan "gila lu?"
"Ck, ga ada getahnya."
Dengan pasrah Dinar menggigit kulit mangga itu, lalu memakannya dengan nikmat, begitupun dengan Zia.
KAMU SEDANG MEMBACA
USAI [END]
Fiksi Remaja📢 Jangan di copy-paste 📢 seorang perempuan yang mengetuai sebuah agen rahasia yang sangat terkenal. Semua isi hidupnya sulit ditebak, sebuah tatto yang ada pada lengannya membuat seorang pria sangat ingin tau apakah arti dari tulisan tersebut. hin...