O53

1.9K 140 104
                                    

Yang gak suka kekerasan mending jangan baca takutnya kalian gak nyaman😁

Bismillah dulu guys😭

🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒

"Ghea berani sumpah Draco, Ghea tidak macam macam" kata Ghea menahan tangisannya.

Draco menyeringai licik lalu berdecih tak percaya dengan ucapan Ghea.

"haruskah aku percaya? jelas jelas aku melihatmu Ghea" Draco menghempaskan cengkramannya pada rahang Ghea.

Draco berdiri membelakangi Ghea, fikirannya mulai berkeliaran. Apa benar Ghea selingkuh? jika iya, dia tidak sanggup membayangkan bagaimana Ghea dikuasai oleh Enzo, menyerahkan dirinya pada Enzo.

Ghea berlari mendekati pintu, menekan knop pintu yang sudah dikunci dengan mantra jadi sangat mustahil jika Ghea bisa membukanya.

Tak kunjung terbuka, Ghea menggedor gedor pintu dengan seluruh tenaganya.

"kau tidak akan bisa membuka pintu itu jadi percuma kau menggedornya sekuat apapun" ucap Draco dengan tatapan yang sudah benar benar murka.

"Pansy Daphne please tolong, siapapun diluar tolong" Ghea masih berusaha menggedor pintunya dan dengan tangis yang memilukan.

Jangan tanya betapa takutnya Ghea, dia bahkan tidak pernah mengira Draco bisa berlaku seperti ini.

"teriaklah sekencang mungkin, itu semua akan sia sia tidak ada yang bisa mendengarmu bahkan jika kau berteriak sampai tenggorokanmu kering sekali pun"

Draco berjalan mendekati Ghea yang sudah pucat pasih ketakutan. Kali ini Draco berkali kali lebih menyeramkan.

"Draco please percaya Ghea, Ghea tidak ada apa apa dengan Enzo, Draco please"

"kenapa aku harus percaya padamu sayang?"

"Draco dengarkan Ghea dulu ple— akhh Draco sakit"

Tangis Ghea bertambah pecah saat Draco menjambak rambutnya, katakan saja jika Draco kesal.

Hei bedebah laknat astaga dia bukan manusia titik.

"aku tidak suka banyak bicara, kau tau itu kan? sudah cukup jelas apa yang aku lihat, aku tidak perlu penjelasan darimu" Draco tambah kuat menjambak rambut Ghea membuat gadis itu meringis kesakitan. "kau hanya milikku Ghea, aku tidak sudi jika kau disentuh oleh laki laki lain, haruskah aku memanggilmu pelacur? tidak kan?"

"D-Draco please sakit..." rintih Ghea lemah.

"hukumannya bahkan belum dimulai sayang, ini hanya gertakan bukan hukuman"

Draco melepaskan jambakannya dari rambut Ghea, walaupun begitu rasa sakit dikepala Ghea masih membekas bahkan rasanya sangat pusing.

Geram dengan suara tangisan Ghea, Draco mencekik leher jenjang Ghea sampai gadis itu terbatuk batuk kehabisan oksigen.

"kau tidak bisa diam ya pelacur?!" sentak Draco sarkas.

Ghea memberanikan diri menatap Draco "terserah Draco mau panggil Ghea apa, tapi Draco harus dengar kalau Ghea tidak selingkuh!"

Plak*

"AAKKHH"

Panas di pipi Ghea menjalar, Draco menamparnya. Alih alih menahan rasa sakit, air mata kekecewaannya menggerayangi pipi pucatnya. Dia kecewa benar benar kecewa dengan perlakuan Draco, kenapa Draco tidak percaya padanya?

"sungguh pandai berkelit, sepertinya kau benar benar harus ditunjukkan bagaimana neraka yang sebenarnya"

Yes go to hell you fucking asshole, pergilah sendiri jangan ajak siapa siapa termasuk Ghea.

A Life || D.malfoy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang