Sejak kecil tinggal bersama seorang Draco Malfoy membuat Gheandra Wiltton merasakan kehangatan keluarga.
Ghea yang tak pernah kenal dengan orang tuanya selalu mendapatkan kasih sayang dari orang tua baptisnya yaitu Lucius dan Narcissa Malfoy.
Yang m...
"Draco... Draco, Ghea dapat surat dari Hogwarts" kata Ghea sumringah menghampiri Draco dikamarnya.
"aku juga dapat" ujar Draco menunjukkan surat ditangannya.
Untuk mr. Malfoy dan ms. Wiltton
Karena beberapa kejadian yang menimpa kalian, aku membebaskan kalian berdua dari ujian akhir.
Kabar gembiranya kalian terpilih menjadi prefek asrama kalian bersama mr. Zabini dan ms. Parkinson, disana ada pin untuk kalian.
Sekian
Albus Dumbledore
Ghea membeo menatap suratnya, dia tidak menyangka bisa dipilih menjadi prefek bahkan tanpa mengikuti ujian mereka bisa naik tingkat tahun keenam.
Pasti profesor Snape yang merekomendasikan pada kepala sekolah agar mereka berempat menjadi prefek.
Sedetik kemudian Ghea tersadar dan memekik histeris "OH MY MERLIN GHEA TIDAK PERCAYA INI!!!"
Ghea melompat lompat girang lalu memeluk Draco yang terlihat biasa saja, mungkin bagi Draco ini biasa saja karena Draco pintar, tapi bagi Ghea? ini sebuah keberuntungan.
Ghea mencium pipi Draco dan berlalu pergi keluar dari kamar Draco berniat memberi tau Narcissa.
Draco melotot mendapati Ghea menciumnya, Ghea tidak pernah menciumnya duluan selama mereka berpacaran.
Draco memegangi pipinya yang memanas karena ciuman Ghea tadi.
----------------------
Ghea terlihat sedang memasak karena Narcissa pergi dan berpesan akan pulang terlambat, jadi Ghea harus memasak sendiri tanpa Narcissa.
Draco menyandarkan dirinya dipintu dapur, menyilangkan kedua tangan didepan dadanya memberikan kesan angkuh dan terlihat gagah.
Draco memperhatikan Ghea berkutat dengan alat masaknya, rambut Ghea yang ia gulung sembarangan membuat leher jenjangnya terpampang jelas.
Ghea merasakan sepasang tangan besar melingkar dipinggangnya, siapa lagi kalau bukan Draco.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Draco lapar?" tanya Ghea lembut masih menatap masakannya.
"ya" jawab Draco singkat.
Ghea mendongak menatap Draco, sedikit berjinjit dan mengecup singkat bibir Draco.
"tunggu, sebentar lagi matang, Draco duduk disana saja" Ghea menunjuk pantry yang kosong.
"tidak mau"
Ghea mendesah kasar, Draco kalau sudah berkehendak susah sekali untuk dibantah.
Akhirnya Ghea pasrah memasak dengan keadaan Draco yang memeluknya dari belakang, walaupun sesekali Ghea terganggu karena Draco menciumi lehernya.