Dug... Dug... Dug...
Ghea mengetuk pintu kamar Draco dengan brutal, sebab Draco tak kunjung keluar dari kamarnya.
Padahal Ghea sudah siap dengan sweater v-neck nya dan rok baseball diatas lutut, mereka akan pergi ke King Cross hari ini karena ini sudah September.
"Alohomora" Ghea merapalkan mantra, namun gagal, sepertinya Draco memasang mantra penangkalnya.
"Draco buka! kenapa lama sekali didalam?!" Ghea berteriak memanggil Draco, akhirnya pintunya terbuka menampakkan seorang Draco Malfoy dengan setelan hitamnya.
"lama!" Ghea mendengus kesal dan mendorong pundak Draco lalu pergi meninggalkan laki laki yang sedari tadi ia panggil.
Berbeda dari biasanya, hari ini Lucius akan mengantar anaknya ke King Cross.
Tak perlu waktu lama karena mereka apparate, mereka sudah sampai di stasiun King Croos.
"Draco, jaga Ghea jangan sampai dia kenapa kenapa" peringat Lucius, Lucius memang lebih sayang pada Ghea dan lebih khawatir Ghea kenapa kenapa ketimbang Draco anak biologisnya, sebab Ghea perempuan.
"tidak perlu dijelaskan aku juga akan menjaganya" jawab Draco tak acuh, setiap tahun ayahnya selalu bicara seperti itu sebelum berangkat sekolah.
"sudah sana pergi" ujar Lucius.
Ghea dan Draco pergi mendekati kereta mereka, Ghea sempat melambaikan tangannya pada Lucius, dan Lucius hanya menanggapinya dengan senyuman tipis yang bahkan tak terlihat.
Saat masuk kedalam kompartmen, mata Theo tak berpaling dari dada Ghea yang hampir terekspos karena sweater v-neck yang ia kenakan.
Draco memperhatikan tatapan Theo, dia tau apa yang ada difikiran Theo, hal ini membuat Draco melepaskan jas nya dan memberikannya pada Ghea agar menutupi dadanya.
"pakai, banyak yang lapar disini" ujar Draco seraya memberikan jas nya pada Ghea.
Theo sadar dan memalingkan pandangannya dari Ghea ke Pansy.
"Pans, kau punya pacar?" tanya Theo tiba tiba.
"tidak!" jawab Pansy ketus.
"kau cantik Pans, kenapa tidak punya pacar?" Theo bertanya lagi.
"bukan urusanmu Nott" sentak Pansy.
"ayo lah Pans, Theo suka padamu" papar Blaise membuat Pansy terlonjak kaget.
"s-serius?" Pansy mengerjap berkali kali, masih tak percaya dengan ucapan Blaise.
"serius Pans, kau mau jadi pacarku?" terang Theo jujur, Theo sudah lama suka Pansy tapi Pansy tidak peka.
Pansy mengangguk sumringah, sepertinya dia juga menyukai Theo.
"hei kenapa lucu? sana kalian cari kompartmen lain, Ghea tau kalian mau eumm kan?" ucapan Ghea membuat ambigu.
"jangan! kau mengusir mereka sama saja kau menjadikanku nyamuk kau dan kau" Blaise menunjuk Ghea dan Draco bergantian.
"loh? kenapa Ghea? Ghea salah?" tanya Ghea polos.
Blaise memutar bola matanya jengah, kenapa Draco bisa tergila gila dengan Ghea yang lemot.
Draco menempatkan telapak tangan kanannya diatas paha Ghea dan mengelusnya lembut.
"kenapa?" Ghea tau betul kalau Draco ada maunya.
Draco memberi kode, menatap Pansy dan Theo yang sekarang bermesraan.
"apa? Ghea tidak mengerti" ujar Ghea bingung.
"ck maksudku Pansy dan Theo berpacaran, kita kapan?" tanya Draco to the point.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Life || D.malfoy
FanfictionSejak kecil tinggal bersama seorang Draco Malfoy membuat Gheandra Wiltton merasakan kehangatan keluarga. Ghea yang tak pernah kenal dengan orang tuanya selalu mendapatkan kasih sayang dari orang tua baptisnya yaitu Lucius dan Narcissa Malfoy. Yang m...