Komentar lah sepuasnya
Author seneng liatnya hehehJangan lupa untuk di vote dulu ceritanya
Selamat membaca -!!
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
"K-kau? "
Mulut Renattha terbuka bersuara begitu melihat sosok anak laki-laki berdiri dihadapannya mengulurkan tangan."Sini biar kubantu"
Anak laki-laki itu bersuara, Renattha menerima uluran tangan anak itu berdiri dengan bantuannya.Renattha menepuk-nepuk kedua tangan dan celana yang kotor untuk membersihkannya. Ia sedikit meringis ketika menepuk lutut sebelah kiri rasanya perih.
Anak laki-laki itu terus memperhatikan Renattha sedari tadi "sepertinya kau terluka, ayo kita ke uks biar ku antar"
"Tidak perlu, sepertinya hanya luka kecil saja" tolak Renattha dengan nada dingin.
"Luka mu harus segera di obati supaya tidak infeksi"
Anak laki-laki itu menarik tangan Renattha membuatnya terkejut, laki-laki itu belum mendengar perkataan Renattha langsung saja membawanya menuju ke uks.~~~~~~~
Diruangan yang penuh dengan alat-alat kesehatan yang tak lain adalah uks Renattha duduk di kursi yang tersedia hanya diam menatap anak laki-laki berada di hadapannya sedang sibuk mengobati lukanya.
"Maaf"
Dikesibukannya mengobati luka Renattha, ia bersuara membuat Renattha mengernyit tidak mengerti maksud perkataanya itu.Anak laki-laki itu mendongak meluruskan padangannya menatap lekat mata Renattha setelah selesai menempelkan plester pada lutut Renattha "waktu itu aku hanya diam tidak membantumu"
Renattha masih saja diam membiarkan anak laki-laki itu melanjutkan perkataannya itu.
"Aku salah karena tidak membela mu saat Kai melakukan hal yang buruk "
Anak laki-laki itu memalingkan wajahnya. Renattha bisa melihat penyesalan yang ada pada laki-laki di hadapannya ini, penyesalan yang tulus."Kamu tidak salah, jadi tidak perlu meminta maaf"
Kedua tangan Renattha menyentuh pundak laki-laki itu, membuatnya kembali menatap Renattha begitu mendengar suara dan sentuhan tangan di kedua pundak."Lagipula waktu itu kamu tidak ikut-ikutan kan? "
Laki-laki itu mengangguk, tersenyum kepada Renattha lalu berdiri membuat Renattha mendongak menatapnya."Oya salam kenal, namaku Ray"
Anak laki-laki itu memberikan sebuah senyuman yang cukup manis. Memang benar Ray itu terkenal dengan senyumannya yang manis pantas saja banyak perempuan yang menyukainya."Renattha"
Keduanya saling memperkenalkan diri, tersenyum satu sama lain kini mereka sudah menjadi teman iya teman.
"Renattha, kalau butuh bantuan bilang aja"
Ray langsung pergi meninggalkan Renattha setelah berpamitan."Ternyata Ray itu berbeda, tidak seperti yang aku pikirkan" Batin Renattha.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bel pulang berbunyi nyaring di seluruh penjuru sekolah, murid-murid memasukan barang-barangnya begitu guru keluar dari kelas bersiap untuk pulang."Renattha, mau pulang bersama? "
Tanya Hari yang sudah menggendong tas di pundaknya bersamaan dengan Gaeun di sampingnya menunggu jawaban Renattha."Maaf aku masih ada urusan dulu di sekolah, kalian pulang duluan saja"
Renattha tersenyum, ia tidak ingin memberitahu urusan apa yang ia kerjakan malu rasanya kalau harus menceritakan ini kepada teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐇𝐎𝐒𝐓 𝐀𝐍𝐃 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 (𝐒𝐇𝐈𝐍𝐁𝐈 𝐇𝐎𝐔𝐒𝐄)
FantasyMasa lalu yang suram dan masa depan yang penuh dengan misteri -Ghost and friend "Untuk masa lalu yang suram bagaikan kota mati, dan masa depan yang secerah matahari berterik" "Makhluk itu harus segera dimusnahkan!! " "Bulan memang indah, lebih indah...