𝙼𝚊𝚔𝚑𝚕𝚞𝚔 𝚂𝚒𝚖𝚒𝚊 𝙵𝚎𝚛𝚊

170 28 1
                                    

(Maafkeunn... Telat soalnya butuh istirahat seharian penuh setelah acara kelulusan sampe sore ಥ‿ಥ)

Tempat,,
Sekolah sinar terang☆

....

Suara bel menggema di seluruh penjuru sekolah. Murid-murid berhamburan keluar dari dalam ruang kelas.

Bel terakhir disambut dengan sangat baik oleh mereka para pejuang sekolah.

Waktu yang mereka lalui begitu melelahkan, sudah saatnya mereka beristirahat sebagai bayaran nya.

Orang-orang mulai berjalan keluar gerbang meninggalkan sekolah tempat menuntut ilmu, syukurlah hari ini cuacanya sedang baik.

Tidak mendung ataupun hujan, cuacanya cerah dan hangat dengan pemandangan senja yang memukau.

Kelas sudah sepi penghuni, tetapi seorang anak bersurai violet dengan campuran hitam gelap masih setia di dalam kelas.

Tugasnya baru selesai sekarang, saat ini ia sedang membereskan barang-barangnya untuk dimasukkan ke dalam tas.

"Huftt.. Capek.. " Keluhan tersebut keluar bersamaan dengan nafas yang keluar dari mulutnya.

Begitu ia bangkit dari duduk nya, tiga orang yang senantiasa bersama sudah seperti circle itu tiba-tiba menghampiri nya, sontak ia pun menghentikan langkahnya.

"Hey.. Jixon, ada apa dengan mu akhir-akhir ini? Nampaknya kau kelelahan" Ujar cowo berambut biru laut itu memperhatikan wajah pucat Jixon.

Jixon hanya bisa ber ah panjang dan tertawa kaku ia bingung harus mengatakan apa. Tidak mungkin aku mengatakan hal yang sebenarnya.

"Kau sakit ya? Seharusnya kalau sakit mending istirahat aja di rumah" Tutur Ray menyodorkan sebungkus roti.

Pengennya sih begitu, tapi ya..

"Ah.. Makasih. Tidak perlu khawatir kawan aku hanya sedang banyak aktifitas saja" Jixon tersenyum menerima dengan senang hati sebungkus roti tersebut.

"Masih lelah gak nih? Lagi senggang? Mau join main bareng kami gak? " Ajak Kai dengan nada khasnya. Meski terlihat cuek dan datar terhadap anak cewe, tetapi inilah sifat Kai yang sesungguhnya jika bersama anak laki-laki.

"Kuy aja sih.. " Tersirat ada rasa ragu di akhir perkataan nya, mata nya melirik ke arah seorang anak yang sedari tadi diam itu.

Yuta.. Yang menyadari di tatap oleh Jixon pun langsung mengalihkan pandangan ke arah lain acuh tak acuh.

Beruntung sekali matanya menangkap sosok anak laki-laki dengan surai hijau rumput laut yang hendak keluar kelas.

"Oi! Choi Kanglim! " Panggil Yuta membuat seseorang yang merasa namanya di panggil itu terhenti di dekat pintu dan berbalik.

"Ada apa? " Sahut Kanglim.

Yuta pun segera menghampiri nya, namun begitu tiba dihadapannya matanya terbelalak kaget dan bibirnya gemetaran.
"A,a.. "

Betapa terkejut nya cowo berdarah Jepang itu begitu melihat pancaran cahaya di depan nya yah.. Kanglim tersenyum ceria saat ini.

Moment langka, hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Apa Kanglim sedang bahagia? Pikir Yuta begitu.

"A.. T-tidak jadi"

Tanpa sadar kalimat tersebut keluar langsung dari mulut Yuta yang masih dalam keterkejutan nya. Kanglim pun langsung pergi begitu saja tanpa pamit.

Sebuah tepukan di bahu akhirnya berhasil membuat Yuta kembali sadar di barengi dengan kembali kaget.

"Hey.. Bro.. Tenang kenapa respon mu berlebihan begitu" Ucap Ray pelaku yang menepuk pundak Yuta.

𝐆𝐇𝐎𝐒𝐓 𝐀𝐍𝐃 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 (𝐒𝐇𝐈𝐍𝐁𝐈 𝐇𝐎𝐔𝐒𝐄)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang