𓃠𝐏𝐞𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐯𝐚

159 28 3
                                    

info:

-Bahasa Random

-mon maaf kalau ada bahasa kasar

-alur tidak mengikuti cerita aslinya[murni pemikiran author pake jalan halu]

-typo bertebaran

-punya kekurangan dan kelebihan [harap diterima dengan baik]

-dilarang jiplak atau membawa cerita lain yang bukan milik author

trmksi,salam dari author

>v<

"Mereka.. Seperti nya terkena racun"

Semuanya semakin dilanda kepanikan begitu kalimat tersebut keluar langsung dari mulut Renattha.

Raut ke khawatir terpapar di wajah mereka melihat tiga orang temannya yang terlihat lemas dan kesakitan.

Ditambah lagi.. Ada aura negatif yang kuat di sekitar mereka.

Memang tidak salah hutan ini sangat berbahaya.

Ditambah lagi.. Shinbi dan Geumbi belum muncul juga sampai sekarang.

Batin Renattha cemas.

Mereka semua membaringkan ketiga temannya itu secara bersebelahan ke dekat pohon.

Ditambah lagi Hari terlihat sangat khawatir sampai air matanya keluar melihat kondisi adik serta dua temannya.

"Pertolongan pertama yang harus kita lakukan adalah menahan racun itu agar tidak menyebar ke seluruh tubuh" Ucapan Leon barusan langsung dilakukan.

Masing-masing mengikatkan kain dengan kencang ke area yang digigit sebagai pertolongan pertama.

"Ehm.. Anu ini si Hyunwoo kan digigit di leher perlu diikat juga? " Tanya Kanglim sudah bersiap mengarahkan kain di leher Hyunwoo.

"Kamu mau dia dead ha? " Sahut Renattha menatap aneh ke arah Kanglim.

"Just kidding" Ujar Kanglim datar membuat Renattha menggeleng kepala heran.

Leon tiba-tiba menghampiri"Begini saja " Tangannya ia letakkan pada bagian leher yang digigit itu dan memejamkan mata.

Hal itu mengundang tanya.

Cahaya tiba-tiba muncul di tangan Leon lalu menghilang dalam sekejap. "Sudah"

"Kamu ngapain? " Hari penasaran.

" Membekukan racun hehe"

"Ha? Emang bisa kayak gitu? " Renattha gak percaya.

Ctakk!

"Aww! " Kening Renattha memerah akibat terkena centilan tiba-tiba dari si topeng alias Wind.

"Sudah percaya saja namanya juga dunia fiksi" Tuturnya tanpa dosa.

"Sakit ih! Main centil-centil aja sembarangan! " Protes Renattha tak Terima, apalagi ia yakin pasti memberikan bekas kemerahan.

"Ini sebenarnya dua goblin itu kemana sih? Sibuk pacaran?! " Omel Sara curiga habisnya dua goblin itu masih belum menampakkan diri.

"Ntahlah.. Sampai saat ini tidak ada sinyal dari mereka. Mau menghubungkan pun tidak tersambung" Ucap Leon setelah berusaha mengutak atik alat di pergelangan tangannya (alat dari Shinbi).

Semuanya dibuat bungkam dan tak bisa berpikir apa-apa.

"yasudah mau bagaimana lagi tidak ada cara selain menunggu mereka disini lagipula kita butuh instruksi dari Shinbi dan Geumbi" Sara sebal tak ada cara lain dan memutuskan untuk mengatakan hal itu.

𝐆𝐇𝐎𝐒𝐓 𝐀𝐍𝐃 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 (𝐒𝐇𝐈𝐍𝐁𝐈 𝐇𝐎𝐔𝐒𝐄)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang