𓃠𝙺𝚎𝚔𝚊𝚌𝚊𝚞𝚊𝚗:𝚝𝚊𝚖𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚍𝚒𝚞𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐

194 28 3
                                    

info:

-Bahasa Random

-mon maaf kalau ada bahasa kasar

-alur tidak mengikuti cerita aslinya[murni pemikiran author pake jalan halu]

-typo bertebaran

-punya kekurangan dan kelebihan [harap diterima dengan baik]

-dilarang jiplak atau membawa cerita lain yang bukan milik author

trmksi,salam dari author

>v<

Keheningan melanda kami ketika salah seorang murid pendiam di kelas 6-5 tiba-tiba membuka mulut dan mengatakan ada yang aneh dengan hujan ini namanya adalah Dae-Hyun. Tak lama setelahnya seorang murid terbangor [nakal] bersuara dengan suara tingginya.

"Hei! Kita kan tidak tau kalau cuacanya bisa saja berubah, jadi tidak perlu dipikirkan"

"Kau ini aneh sekali bisu!" lanjut si nakal dengan kurang ajarnya memanggil Dae-Hyun dengan sebutan bisu. Noh buktinya saja dia tadi bicara.

Setelah mendengar perkataannya orang-orang dikelas kembali tenang dan berpikir bahwa ini adalah hujan biasa dan bukan apa-apa. Mereka kembali mengobrol melanjutkan aktifitas dan tak mempedulikan ataupun mempercayai perkataan anak pendiam itu mereka seperti berpikir kalau anak ini hanya mencari perhatian dengan mengatakan hal aneh itu.

Dae-Hyun seperti tak mempedulikan ataupun meladeni anak nakal itu yang memangilnya dengan sebutan tak mengenakan, jujur aku kesal rasa ingin menghajar sudah menumpuk di kepalan tangan ku ini. Memang harus di kasih pelajaran.

"Oi! Kang-Dae! Kau tidak boleh bersikap seperti itu!" ujarku kini sudah berdiri di hadapannya. "Panggil dia dengan sebutan yang baik" Lanjutku menegurnya agar tidak bersikap kelewatan.

Dia menoleh menatap ke arahku dengan sedikit menundukkan kepala agar mata kami bisa bertemu. Bagaimana pun juga anak ini memiliki tinggi yang fantastis aku saja yang termasuk golongan orang tinggi, jika dibandingkan dengannya tinggi ku hanya sepundak anak itu.

Dan anak itu sering memanggilku...

"Oh si cebol! Gausah sok nyeramahin oke" tuturnya terdengar panas ditelingaku. Seperti bisa membaca raut wajah ku yang kesal, ia tertawa dengan keras di depan ku. Anak ini memiliki sifat seolah-olah dialah penguasa disini dan dengan seenak hati menyebut teman-teman kelasnya dengan sebutan tidak baik.

Anak-anak lainnya sering di panggil kurcaci olehnya tak lupa dengan angka di akhir(kurcaci 1 contoh nya) .Hanya aku dan Dae-Hyun saja yang memiliki panggilan berbeda,sialan.

Aku menanggapinya dengan tersenyum lebar,lalu seketika ekspresi wajahku berubah menjadi datar tak lupa dengan tatapan tajam yang selalu aku tunjukkan ketika kesal "kau harus tau,kami semua punya nama bodoh jangan memanggil seenaknya"

Anak laki-laki nakal dengan pakaian tidak rapih itu berhenti tertawa, ekspresinya seketika berubah tatapannya begitu dingin sedingin es di antartika "Kau mulai berani ya memanggilku 'bodoh', mau kuberi pelajaran hah?" ucapnya dengan intonasi horor.

Sekalipun dia mengancamku, tetap saja itu tak menghancurkan tembok keberanianku. Tak ada rasa takut sedikit pun meski dia berekspresi seperti itu. "Silahkan saja, lagipula kau memangnya berani menyakiti perempuan di dalam kelas yang banyak orang seperti ini?" tanggapku dengan santay.

Si tiang sok jagoan ini hanya diam membisu terlihat sekali ia mulai cemas. Aku semakin dibuat puas dengan ekspresinya "Jika kau melakukan kekerasan, mereka semua akan menjadi saksi disini"

𝐆𝐇𝐎𝐒𝐓 𝐀𝐍𝐃 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 (𝐒𝐇𝐈𝐍𝐁𝐈 𝐇𝐎𝐔𝐒𝐄)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang