𝙼𝚒𝚜𝚒: 𝚂𝚞𝚗𝚐𝚊𝚒 𝙽𝚒𝚐𝚛𝚎𝚘𝚜

163 26 3
                                    

(Sorry telat update, selama ini author sedang menyiapkan sesuatu dan banyak istirahat huhuu)

Pukul 17.12

[Lokasi hutan, area tidak di ketahui]

Kedua kakinya terus melangkah membawanya pergi menjauh, sensasi angin sore yang menggelitik membuatnya semakin terlarut dalam lamunannya.

Wajahnya layu, terasa hampa padahal baru saja tadi ia merasakan kebahagiaan yang berhasil membuatnya tersenyum, namun justru sekarang telah menghilang.

Hingga suara kicauan burung yang merdu membuyarkan lamunannya, ia pun tersadar. "Eh? Dimana ini? "

Matanya berotasi memperhatikan sekeliling, tempat yang asing dan seperti nya ia berjalan terlalu jauh.

Pasrah, hanya pasrah ia mendongak menatap langit dan tersenyum tenang. Menikmati pemandangan langit sore yang menghangatkan.

Hingga matanya membulat begitu tanpa sengaja menangkap sosok seekor burung yang tengah terbang.

"T-tunggu, itukan... Burung Aeternitas! " Seru gadis itu sontak langsung berlari mengejar burung itu.

Burung yang diketahui bernama Aeternitas itu terus mengepakkan sayapnya ke suatu arah membuat Renattha yang mengikutinya melompat-lompat berusaha meraihnya karena burung itu terbang semakin tinggi.

"Hey,, tunggu sebentar! Ugh.. " Keluh Renattha bersusah payah menangkap burung tersebut.

Hingga ia berusaha keras melompat lebih tinggi dari sebelumnya, "eh" Ia tertegun begitu merasakan sensasi halus dan lembut ketika tangannya berhasil menyentuh bulu milik burung tersebut.

Kehangatan.. Tiba-tiba saja ia merasakannya, dirinya mematung sejenak dan begitu kakinya hendak mendarat di tanah ada sesuatu hal yang aneh.

Eh?! Tunggu!!

Ia salah mendarat, membuatnya terpeleset dan kehilangan keseimbangan. Reflek suara teriakan keluar dari mulutnya dan tubuhnya jatuh terperosok ke bawah.

"Ugh.. "

Suara rintihan keluar dari mulut kecilnya, Renattha yang masih bisa menjaga kesadaran nya berusaha bangkit meskipun badannya sakit semua.

"Haduh.. Bisa-bisanya malah jadi seperti ini, jadi kotor kan" Ujarnya bangkit berdiri menepuk kotoran yang menempel pada pakaiannya.

Dengan helaan nafas berat yang panjang ia memperhatikan sekitarnya, "hah.. Yang benar saja.. Malah makin kesesat kan.. Payah"

Suara air mengalir menarik rasa penasaran nya, ia berjalan mengikuti suara tersebut hingga berhasil menemukan sungai yang bersih dan jernih.

"He? Sungai.. "

Renattha membatin, kok rasanya sungai nya gak asing ya

Gadis bersurai merah itu berjalan mendekat, hingga ia terhenti di pinggiran dan mulai berjongkok memperhatikan begitu dalam bayangan dirinya di dalam air.

Ada perasaan kecewa, sedih, kesal yang bercampur di hatinya. Melihat pantulan dirinya sendiri, membuatnya kembali melamun.

"Kenapa.. Kenapa aku selemah ini.. Kenapa aku hanya bisa menguasai satu kekuatan element saja.. Kenapa kekuatanku tidak sehebat.. " Gumam Renattha tiba-tiba terhenti karena ia tak sanggup mengatakannya lagi.

𝐆𝐇𝐎𝐒𝐓 𝐀𝐍𝐃 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 (𝐒𝐇𝐈𝐍𝐁𝐈 𝐇𝐎𝐔𝐒𝐄)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang