Dear Diary.
Bukannya aku bermaksud menutupi apapun dari anak-anakku, tapi rasanya berat sekali untuk mengingat dan menceritakan.
*****
"Papa"
Aku mengangkat kepalaku dari layar laptop, kulihat adek mengintip dari balik pintu kamarku yang sedikit terbuka.
"Ya, dek?"
Walaupun sudah punya 2 adik, putri pertamaku ini masih tidak mau lepas dari panggilan "adek".
"Adek mau ngobrol, boleh gak? Papa sibuk?"
Melihat tingkahnya begini padahal biasanya dia menerobos masuk ke kanan tanpa ketuk pintu, aku tahu pasti ada yang mengusiknya "Boleh, masuk sini"
Adek pun masuk ke kamar, tak lupa menutup kembali pintu namun tidak rapat, dan langsung merebahkan dirinya di tempat tidur
Aku berpindah dari meja kerjaku ke tempat tidur agar bisa duduk di sebelahnya. "Adek mau bicarain apa?"
Adek tidak menjawab pertanyaanku, dia diam sambil menatap langit-langit kamar.
"Aku tidak percaya putriku ini ternyata mewarisi kebiasaannya"
"Papa" akhirnya adek bersuara, "Adek nanya ini tapi janji kali ini papa jawab, ya?"
"Tanya apa, dek?"
Seingatku aku selalu menjawab pertanyaan apapun dari anak-anakku.
"Adek punya mama, gak sih?"
Ah, pertanyaan itu.
Belasan tahun lalu adek juga menanyakan hal yang sama.
"Papa, teman-teman adek punya mama loh! Mama adek mana, papa?"
Seharusnya aku memberitahunya dari dulu. Aku pikir karena adek tidak pernah bertanya lagi berarti dia bisa menerima kenyataan.
Tapi nyatanya itu tetap mengganggunya.
"Kamu gak punya mama, sayang"
"Maksudnya mama-"
"Yang kamu punya itu 'ayah' "
Adek mengarahkan pandangannya padaku, sorot matanya menunjukkan bahwa dirinya bingung dan tidak mengerti.
"Iya, adek tau kalo adek punya papa tapi yang adek tanyain tuh-"
Aku memotongnya "Kamu punya ayah dan papa, sayang. Kamu tidak punya 'mama' karena tidak ada yang bisa kamu panggil 'mama' "
Adek bangun dari baringannya dan menatapku "Adek punya 2 papa?"
Aku mengangguk "Tapi kayaknya 'papa'mu itu dulu maunya dipanggil 'ayah' "
Adek diam lagi sambil matanya melihat ke arah lain, lalu beberapa detik kemudian kembali melihatku "Trus trus, ayah gimana orangnya, pa? Ada miripnya sama adek, gak pa?"
"Hmm, kayaknya kamu ini copy paste ayahmu"
*****
19 tahun yang lalu aku mengira diriku akan selalu kesepian, namun dia datang dan menuntunku agar tidak tersesat.
Namaku Zhongli.
Lahir dan dibesarkan di keluarga yang menjunjung tinggi tradisi dan budaya. Keluargaku tergolong kalangan atas dan punya pengaruh di strata sosial.
Uang dan kekuasaan bukanlah hal asing di keluargaku.
Aku adalah anak laki-laki pertama di keluarga, maka dari itu aku sangat dijaga dan diawasi daripada kakakku. Semua kebutuhanku sudah terpenuhi bahkan sebelum aku memintanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Harian Seorang Anak Archon S1
FanficDear Diary. Aku hanya ingin punya keluarga yang normal tapi dari lahir aja udah gak normal, gimana dong? . . . WARNING : - YAOI bertebaran (YURI juga ada tapi dikit, straight juga ada) - Bahasa kasar - Chara rawan OOC - Bau-bau konten dewasa - Baha...