Dear Diary 22 ft. (xfile 3)

848 113 30
                                    

Dear Diary.

To be or Not to be

******

"Ei"

"Hm?"

"Gadis itu, menurutmu dia mirip dengan teman Kuni-kun?"

Ei menoleh pada Yae yang duduk di sebelahnya. Mereka berdua diantar oleh supir dari perusahaan penerbit milik Yae menuju bandara.

"Ah benar juga, Ei waktu itu belum sempat bertemu dengannya ya. Kamu sibuk banget sih jadi gak pernah ketemu" ujar Yae, diselingi tawa.

Meski belum pernah bertemu secara langsung, tetapi Ei sering mendengar bagaimana Kunikuzushi menceritakan teman bermainnya. Si 'adek' yang mau berteman dengan anaknya yang dulunya bahkan tidak berani melukai seekor semut dan menangis bila menonton seekor burung tidak bisa terbang di tv.

Tentu itu bagus, sayangnya Ei menganggap si 'adek' adalah pembawa pengaruh buruk bagi putranya.

"Tapi Kunikuzushi bilang kalau anak itu jatuh di sungai dan kita gak tau kabarnya bagaimana" ujar Ei dengan suara datar.

Yae menghela napas "Ya, sayang sekali. Kalau anak itu selamat dan benar dia adalah gadis yang kita temui tadi, aku akan merasa lega"

Sayang, oh sayang sekali.

Ei tidak berpikir demikian.

(I just got back and I chose drama mwahahahahahaha-)

******

"Rapih juga kamar kosan lo" Yuel berkomentar saat dia memasuki kamar kos Scaramouche.

Padahal Yuel disuruh menunggu di luar pagar, tapi gadis ini mengeluh kedinginan dan akhirnya mempersilahkan diri masuk ke lingkungan kos dan kamar Scaramouche.

Toh sebenarnya mereka tidak perlu khawatir akan digunjingkan atau semacamnya, penghuni kos itu tahu mereka tidak bisa macam-macam pada Scaramouche jika masih ingin melihat matahari esok.

Meski masih baru Scaramouche sudah membangun reputasi dengan membuat seorang 'senior' di kos itu patah tulang di beberapa tempat.

"Nih" Scaramouche melempar hoodie yang dipinjamnya ke wajah Yuel. "Pulang sana"

Yuel dengan kesal menerima hoodie itu dan melipatnya asal-asalan "Bilang makasih kek, udah dianterin pulang juga"

"Gue kan gak minta, lagian gue yang bawa motor"

"Dih"

Yuel berbalik badan dan hendak pulang. Tetapi sebelum kakinya sempat menapak keluar kamar, dia merasakan lengannya di tarik.

"Apaan lagi?" Yuel menolehkan kepalanya agar dapat melihat Scaramouche dari balik punggungnya.

"Lo" Scaramouche mengerutkan keningnya, tampaknya dia ragu untuk bicara tapi harus mengutarakan sesuatu. "Lo pernah kecelakaan kayak... hanyut di sungai?"

Yuel mengangkat satu alisnya.

Itu pertanyaan yang tidak pernah dia sangka. "...gak pernah, kalo ketabrak mobil baru pernah"

Buku Harian Seorang Anak Archon S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang