16. Elena Carline🌿

381 84 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading

Selamat menikmati karyaku. Sebelum membaca alangkah baiknya kalian tekan bintang di bawah, sebagai apresiasi untukku. Terima kasih☺️

****

P

resentasi tim Kasih berjalan sukses, semua pertanyaan dari murid kelasnya dibungkam dengan jawaban jelas. Marka dan Kasih adalah tim luar biasa, keduanya bisa menutupi kekurangan masing-masing. Mind mapping yang disajikan cukup jelas, sehingga para murid begitu pun guru mengerti alur materi yang tergambar di mind mapping.

Keduanya bertos ria, hubungan antar keduanya pun semakin dekat. Awal mula Marka bingung, belum lama ini Kasih selalu menghindarinya tapi kenapa akhir-akhir ini dia tampak biasa saja di dekati olehnya? Apa mungkin Kasih juga menyukainya, oh Marka bodoh, hentikan halusinasimu.

Selesainya pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, bel istirahat berbunyi nyaring. Kasih tidak bergerak dari tempat duduknya, diam-diam dia mengecek m-banking melihat jumlah uang yang tersisa. Helaan nafas kasar lolos begitu saja, bingung dengan keadaannya sekarang. Walau uangnya mungkin cukup untuk dua bulan ke depan, tapi perasaan waswas selalu menghampirinya.

“Jajan yuk, Kas,” ajak Selly menyenggol lengan Kasih.

Sejenak Kasih diam lalu mengangguk, menyetujui ajakan Selly. Baru saja Selly meloncat, berseru senang tiba-tiba Raya datang menarik lengan Selly menjauhi Kasih. Dari jarak dua meter, Kasih masih memperhatikan mereka. Raya melempar tiga buku tulis ke arah Selly sambil meneriaki Selly. Kesakitan ini semakin menjadi-jadi dalam diri Kasih, ingin membantu tapi dia tidak bisa membantu apa pun.

“Satu jam lagi dikumpulin, kamu harus anterin sebelum jam satu ngerti kamu?! Atau kamu bakal kena akibatnya!” ancam Raya, menendang tulang kering Selly setelah itu pergi meninggalkan ruang kelasnya. Selly meringis kesakitan, mengusap-usap kakinya. Cukup tahu saja, Selly tadi bercerita kalau tadi pagi dia tidak sengaja tertimpa kursi, kakinya memar pas sekali tadi ditendang Raya.

Kasih berjalan ke arah Selly, dia menuntun Selly dan membawanya ke UKS. Selly berontak, mengatakan kalau gadis itu tidak apa. Bukan Kasih namanya jika tidak bisa memaksa orang dengan wajah datarnya.

“Kas, aku gak papa, aku mau ngerjain tugas Raya.” Selly hendak bangkit dari brankar UKS tapi Kasih menahannya.

“Biar aku aja yang isiin tugas anak pemalas itu. Kamu istirahat aja di sini. Aku bakal nemenin kamu di sini sambil isi. Sebentar aku pergi dulu, gak lama.”

****

Waktu istirahat Kasih digunakan untuk mengerjakan tugas para si penganggu sahabatnya. Memar di kaki Selly berefek pada kondisi tubuh gadis itu. Lihatlah sekarang, suhu badan Selly tinggi, tubuhnya menggigil kedinginan. Kasih sudah meminta petugas PMR untuk mengobati Selly, memar Selly sudah diobati dan gadis itu pun sudah meminum obat demam. Saat ini, Selly sedang tertidur pulas.

Rain For KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang