Happy Reading
Terima kasih sudah menjadi bintang di dalam kehidupanku. Memberikanku semangat untuk mengetikkan cerita ini. Sebuah kisah rumit Kasih.
.
.Ekskul Jurnalistik sangat menarik. Untuk bahan percobaan, Kasih akan sedikit bercerita tentang hidupnya. Membalas curhatan dari seseorang, yang tidak lain dan tak bukan adalah Syalila. Di sini dia merasa orang paling bersalah dan disalahkan. Marka mendekatinya murni atas keinginan cowok itu sendiri. Dia tidak pernah sekali pun memaksa Marka tetap ada di sisinya atau memilihnya daripada pacarnya sendiri. Lambat laun, Syalila akan menunjukkan wajah aslinya. Sebelumnya dia tidak pernah merasa sangat yakin dalam menilai orang. Syalila, gadis sok baik, sok polos dan sok pintar itu tidak baik.
Beberapa detik, Kasih terdiam—memandang mikrofon—lalu kembali bersuara. Sekilas dia menoleh ke arah gadis ber-name tag Anida Mitalina. Gadis itu memberikan isyarat agar Kasih segera bersuara.
“Halo semuanya. Aku di sini ingin menceritakan sesuatu. Sebuah kisah nyata dari temanku. Nama temanku, Rain. Arti Rain itu hujan, sama kayak orang yang Rain suka, artinya juga hujan. Sebut aja cowok itu, Ananta. Nama panjangnya Harendra Ananta. Untuk pertama kalinya Rain ketemu Ananta di lapangan, pas banget lagi hujan waktu itu. Keren ya kisah mereka? Arti namanya sama, dan kebetulan juga mereka dipertemukan saat hujan,” cerita Kasih. Dia menarik nafasnya kemudian melanjutkan bercerita. Sementara Raden dan Nida menyimak cerita Kasih dengan serius. “Ananta memiliki kekasih, namanya Bulan. Ananta amnesia, dia bahkan tidak mengenali kekasihnya sendiri. Sejak tahu itu, Rain selalu menghindari Ananta. Tapi, Ananta selalu mendekati Rain dan teganya Ananta memutuskan hubungannya dengan Bulan tepat di depan Rain. Semakin lama Rain dekat dengan Ananta dan akhirnya dia jatuh cinta. Rain menepis cinta itu, karena dia tahu Ananta sudah memiliki kekasih. Tibalah saat di mana Rain mendengar kebusukan Bulan, akhirnya Rain bertekad untuk terus memperjuangkan cintanya.”
“Wah, ini kisah nyata Kak? Lalu, akhirnya gimana? Rain sama Ananta jadian?” tanya Nida penasaran.
Kasih mengangguk. “Mereka berdua jadian. Tapi, semua orang nganggap Rain itu perusak hubungan orang. Kisah Rainanta itu belum berakhir, ending yang sebenarnya belum terjadi. Semoga aku bisa cerita kisah Rainanta dengan ending yang sebenarnya.”
“Great!” puji Raden bertepuk tangan, “saya sampai hanyut loh ke dalam cerita.”
“Menurut kalian, dari cerita Rain, Ananta dan Bulan ini siapa yang harus disalahkan?” tanya Kasih.
“Menurut aku, Bulan. Tapi, aku juga ragu mau nyalahin siapa. Ananta ‘kan amnesia tapi dia jahat karena jelas dia punya pacar terus malah baperin Rain. Busuknya Bulan itu sifatnya? Atau gimana?”
Kasih mengulas senyuman tipis. “Mungkin bisa dibilang muka dua.”
“Ah, begitu. Dari cerita tadi, saya menyimpulkan yang salah itu Ananta. Cowok itu punya pacar tapi malah deketin cewek lain. Saya yakin banget Rain pasti cewek baik-baik, buktinya dia menghindar waktu tahu Ananta punya pacar. Semisal Bulan itu muka dua, kalau sumber masalahnya cuma ‘muka dua’ aja gak logis. Di sisi lain juga ada Rain yang udah terlanjur cinta,” simpul Raden menimang-nimang siapa yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain For Kasih
Teen FictionIni tentang Kasih dan hujannya. Diasingkan kemudian ditarik kembali, seperti sampah yang didaur ulang lalu dibeli kembali. Ini tentang Kasih, yang tidak sengaja membunuh sahabatnya sendiri. Masa lalu kelam membuat Kasih tidak pantas hidup bersama m...