31. Kebebasan Selly🌿

444 91 17
                                    

Happy Reading semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading semuanya. Uh, ini nulis mendadak karena tangan ngilu. Biasa suntik vaksin wkwk. Kalian udah vaksin?

🌧️🌧️

Untuk pertama kalinya Kasih merasakan apa yang dia mimpikan sebelumnya. Berangkat sekolah diantar ayahnya. Sedari tadi bibirnya tak berhenti-henti mengulum senyuman tertahan. Sebab dia masih canggung, mengeluarkan ekspresi berlebihan di depan Biru. Tidak hanya Kasih, bahkan Biru juga tersenyum. Diam-diam tanpa sepengetahuan putrinya, Biru memperhatikan raut wajah Kasih.

Sesampainya di depan gerbang, mobil Kasih berhenti. Kasih turun dari mobil begitu juga dengan Biru. Sontak saja Kasih belingsatan. Dia tidak menginginkan ini. Di jam ini banyak murid datang bergerombol ke sekolah. Biru mendekap tubuh Kasih erat, sangat erat. Sementara Kasih melirik ke kanan dan ke kiri, menengadah di dekapan Biru. Murid akan melihat semua ini. Keadaan di sekolah ini buruk. Pandangan orang lain terhadapnya sebagai perusak hubungan orang sudah menyebar seantero sekolah. Semuanya tahu Kasih yatim-piatu, dan hal yang dilakukan ayahnya saat ini akan mengundang banyak pertanyaan

 
“Dad,” panggil Kasih, mencoba melepaskan dekapan ayahnya. Sesuai keinginan, Biru melepaskan dekapannya.

Biru mengecup kening Kasih, menangkup kedua pipi tirus putrinya. “Semuanya sudah Dad urus. Teman kamu itu, tidak lagi terikat dengan orang lain.”

Kasih tersenyum. “Makasih Dad, makasih banyak.” Akhirnya keinginan untuk membebaskan Selly dari Raya dan antek-anteknya sudah terwujud.

“Tapi jujur Dad sedih kamu masih ingin memakai nama palsumu. Dad harap, kamu segera menggantinya Kasih. Dad tidak suka kamu terus menggunakan nama buatanmu, sama saja kamu tidak menyukai nama yang Dad buat,” ucap Biru sedih. Menurunkan tangannya dari pipi Kasih.

“Bukan Dad, nama itu ... aku takut, dengan nama itu ....”

“Sesuai permintaanmu, sayang. Daddy tidak bisa memaksamu. Hari ini Dad jemput, kamu tinggal bersama Dad ‘kan di apartemen?”

Gelengan dari Kasih membuat Biru lantas mendesah kecewa. “Terlalu jauh, aku suka tinggal di kost, bersama Selly. Salah satu alasan kenapa aku masih ada di sini. Semoga Dad mengerti.”

“Tentu, Dad akan mencoba mengerti.”

“Kalau begitu, aku masuk dulu ya. Makasih banyak,” ucap Kasih berbalik, berlari menuju gerbang sebelum gadis itu kembali bersuara, “Kasih sayang Dad.”

Samar, tetapi Biru masih bisa mendengarnya. Ada perasaan menggelora di dalam hati. Senang dan bahagia, setelah sekian lama kalimat itu didengarnya lagi.

“Dad juga sayang sama Kasih. Maaf, sampai saat ini Dad belum juga bahagiain Kasih,” gumamnya.

🌧️🌧️🌧️


Biang Gosip SMAS SH

0856xxxxxx ~Lidya : Send a picture

Rain For KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang