5 : CHARLOTTA & NATALIE

34 9 0
                                    

CROWN GARDEN

Charlotta menuruni tangga melingkar di depan ruang utama Crown Garden setelah ia selesai makan malam. Di belakangnya, Natalie melangkah cepat hendak menyusulnya. Ia setengah mengangkat gaun malamnya sambil berteriak ke arah gadis itu berharap Charlotta berhenti.

"Charlotta! Kau tidak boleh ke Shanghai sendirian, setidaknya kau perlu membawa Susan atau Fiona! Charlotta! Dengarkan aku!"

Alasan yang Cindy buat, jalan-jalan bersama Marie untuk mengisi waktu selama dua minggu, tidak lebih menjadi satu-satunya opsi demi Charlotta bisa keluar dari pelajaran ketat setiap minggunya di Crown Garden. Cindy bilang, Natalie hanya akan mengizinkannya jika Charlotta membawa satu orang yang ia kenal. Meski begitu, CS tetap bersikeras ingin berangkat sendiri. Ia saja bisa menaklukan New York diumur 14 tahunnya, masa Shanghai saja ia perlu orang untuk menemaninya?

"Aku akan baik-baik saja, Natalie. Aku akan menelepon Cindy jika butuh bantuan."

Natalie terus mengikuti langkah Charlotta yang berderap cepat melewati lorong menuju kamarnya. Rencana ini hanya diketahui Fiona, Susan dan Cindy. Ia berusaha menjaga misi barunya ini sebelum Natalie memberi nasihat yang tidak perlu. Charlotta berputar ke arah Natalie yang terengah ketika ia sampai di depan pintu kamar.

"Kau serius akan menelepon Cindy untuk meminta bantuan?" tanya Natalie menarik napas pendek-pendek.

"Ya," jawab CS. Walaupun satu tahun yang lalu Cindy hampir menyiksanya dengan seluruh drama yang ada, akhir perayaan Natal kemarin, ia tiba-tiba berubah dan mulai mengajak CS jalna-jalan ke Singapore mengunjungi kediaman Young. Pada awalnya sulit mempercayai musuhmu yang berubah, tapi kenyataannya, Cindy hanya ingin hubungannya dengan keluarga Wang tidak seperti orang perang dingin jika ia sendiri masih belum bisa berdamai dengan masa lalu. Maka itu, Cindy termasuk salah satu sahabat seperti Anna dan Marie waktu SMA dulu.

"Kenapa kau baru memberitahuku sekarang? Dan--sebenarnya aku agak tidak percaya kau punya teman di Shanghai setelah--"

"Bukankah sudah kuberitahu kalau Marie mau mengambil kuliah sastra di sana? Ayolah Natalie, aku tahu kau percaya padaku," ujar Charlotta sambil mengulas senyum manisnya. Ia menatap kerut di kening ibu Karry itu mengendur. Ia menarik napas panjang dan mengerling setuju.

"Baiklah. Tapi kau harus mengabariku langsung. Dan jangan lupa, beritahu ayahmu. Aku tidak mau tiba-tiba kau tersesat dan menelepon dari jauh untuk menanyakan arah."

"Hey, aku bukan Nic," tukas CS yang dibalas tawa Natalie.

"Baiklah. Aku akan mengemas barang. Besok pagi aku berangkat."

Natalie agak mengerut samar lagi, mengeluarkan ponsel, "sebaiknya aku beritahu Karry--"

"Eh, Natalie--!" tangan Charlotta menahan gerakan Natalie yang hendak menekan nomor di ponselnya, "tidak usah. Itu hanya akan membuat Karry--kau tahu, aku hanya ingin liburan tenang."

Natalie mengerjap beberapa saat seakan meyakinkan dirinya sendiri lalu mengangguk pelan, "baiklah. Kalau itu maumu. Aku tidak akan mengatakan padanya. Baiklah, kabari aku besok pagi, oke? Pesawatmu jam berapa?"

Charlotta berusaha mengingat, "sekitar pukul delapan pagi. Dan itu butuh 32 jam penerbangan," ia menarik napas lalu tersenyum kering. Fiona sudah mengingatkan jangka waktu yang panjang, tapi apa boleh buat? Ia terlalu penasaran untuk menerka siapa gerangan keluarga Liang itu, dan terlebih, siapa Felicia Liang.

"Yeah, itu perjalanan yang sangat panjang. Kau harus berhati-hati."

Charlotta mengulas senyum, selama tinggal bersama Natalie hampir satu tahun lebih, ia tahu kalau sebenarnya dari awal Natalie hanya khawatir Charlotta akan jauh dari segala tradisi Asia. Sekarang, bagi CS, Natalie sudah seperti pengganti ibunya.

"Thanks, Nat. Aku harus ke kamar sekarang."

Wajah Natalie seperti menahan sesuatu, tapi kemudian ia mengangguk dan berbalik sambil tersenyum samar, "selamat malam, Char."

xx

Sepanjang perjalanan menuju bandara LaGuardia menggunakan sedan yang biasa Karry pakai kalau keluar rumah, Natalie menyuruhnya untuk mulai menggunakan fasilitas pribadi sejak Karry menyuruh Charlotta tidak keluar Crown Garden. Ia menjelajah dari browser, mencari Keluarga Liang di internet. Beberapa laman tidak menunjukkan status apa pun soal keberadaan keluarga itu. Ia jadi teringat kata Karry dulu, biasanya keluarga dari tujuh turunan terbesar di Asia selalu menjaga privasi mereka. Pasalnya, semua yang dilakukan ketujuh turunan itu adalah bisnis tertutup dan kalau terekspos, bisa jadi mereka menjungkirbalikan ekonomi seluruh Asia. Walau sebagian orang yang belum tahu, bisnis ketujuh keluarga itu memang hampir mendunia. Hanya beberapa pebisnis terkenal yang mengetahui mereka dan sekalinya mereka tahu, keberadaan mereka disembunyikan. 

Ketujuh keturunan itu seperti unicorn. Kau sering mendengar kisah mengagumkan dari bisnis mereka, tapi kau tidak pernah benar-benar melihat wujud mereka. 

Charlotta memainkan tali hoodienya ketika mendapat pesan balasan dari Cindy.

"Dia menginap di Hotel Farmount Residence. Ini alamatnya; 21 East Nanjing Road, Shanghai. Kau hanya perlu naik taksi dari bandara, lalu turun di depan sana. Aku tidak tahu ia menginap di kamar nomor berapa, Karry hanya menyebutkan nama hotelnya. Sampai di sini saja aku bisa membantu. Jangan mengacau, ya idiot."

Dengan gesit, Charlotta melakukan survei singkat hotel tersebut di internet, lalu menemukan tempatnya. Walaupun belum pernah ke Shanghai, tapi tujuan utama yang sekarang membuat kakinya bergerak gelisah tidak bisa menahan rasa keingintahuannya soal gadis itu. Felicia Liang. 

Teman masa kecil seperti apa yang Karry punya? Dan kenapa bertepatan dengan itu, Bernard mengajak Karry melakukan kelas bisnis dengan mereka? Seketika Charlotta mengangkat sebelah tangannya, menyentuh kalung yang ia kenakan. Kalung perpisahan yang Karry berikan malam sebelum ia berangkat. Ia baru sadar kalau tidak pernah benar-benar memperhatikan, tapi waktu Charlotta menunduk dan merasakan tekstur liontin yang bulat itu, ia mengerjap pelan. Liontin itu adalah sebuah permata berwarna hijau yang direngkuh oleh perak membentuk tulangan bintang. Yang Charlotta tahu, permata itu namanya giok. 

Pemandangan langit kota yang cerah menimbulkan perasaan mendalam bagi Charlotta. Ketika mobil melewati jembatan panjang Kenedy yang menampakkan Sungai East yang luas, ia hanya akan meninggalkan kota penuh memori ini dalam beberapa minggu. Membayangkan Shanghai yang baru dan berharap segala rasa tersesatnya, ditemukan di sana.

****

Penampakan liontin yang Karry kasih buat Charlotta kira-kira seperti mulmed di atas ya. Kurang lebih, petualangan Charlotta yang baru akan dimulai besok! Yuk nikmati penerbangan 32 jam menuju Shanghai :v haha aku baru tahu loh penerbangan dari NY ke SH emang selama itu. Gila banget nggak sih, aku yang duduk dua jam di pesawat aja udah mabok banget :v bukan mabok pusing, tapi bosen bangettt haft

Tapi kalo CS, demi nyari tahu soal Felicia Liang ini, dia sih pasti kuat ya ges :3

The Prince's Secret (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang