Farmount Hotel yang punya kawasan Residence di sayap kanan ternyata cukup membuat Charlotta kelelahan untuk menyebrang ke sisi bangunan lain bagian Reguler Suite. Untung ia masih bawa kartu uang--selama ini Charlotta menyebut black card dengan kartu uang--untuk menginap di hotel mahal ini. Jelas saja mahal, dari kamar Charlotta, membentang pemandangan semenanjung Liujiazui yang panjang dan penuh gedung menjulang-julang. Pearl Tower dan dua menara kembar lainnya nampak megah dari kejauhan. Walaupun pemandangan Shanghai di dekat tepi sungai Huangpu itu sangat indah, ia bisa merasakan sensasi tertepa bangunan ala-ala Perancis itu di sepanjang jalan Nanjing. Infrastruktur yang tidak begitu beda dari New York, keramaian dan city vibes-nya terasa berputar dalam jetlag yang masih CS rasakan.
Belum selesai jetlag, ia sudah melihat Felicia menggandeng Karry. Itu saja sudah membuat tubuhnya panas dingin. Bisa-bisanya gadis itu seenaknya menyambar tangan seseorang yang sudah punya kekasih. Apa Karry benar-benar tidak memberitahu hubungannya ke gadis itu? Keterlaluan, ia ingin tahu apakah Karry menghubunginya malam ini atau tidak. Saat mengecek ponsel, pesan dari Cindy masuk. Ia baru sadar belum ganti provider, tapi tidak peduli. Biayanya juga Karry yang bayar.
Aku sudah mengontak Jackson. Ia akan mencari jadwal kosong untuk menemuimu membahas Karry.
Apa kau memberitahu misiku?
Saat itu, Cindy langsung membalas. Di New York masih cukup pagi sepertinya.
Tenang saja, misi ini aman. Ku jamin.
Charlotta mengempaskan diri ke atas kasur yang empuk lalu menarik napas panjang-panjang sambil menatap langit-langit kamar yang mewah. Aroma sabun dari seprai meringankan pusingnya. Mungkin akan terasa lebih baik lagi jika ia mandi. Charlotta menarik kopornya, mengambil gaun tidur lalu pergi mandi. Ia meninggalkan ponsel di atas westafel yang berlapis marmer itu.
Kalau dulu Charlotta tidak bertemu Karry, mungkin ia merasa hotel bintang lima ini sangat mewah dan berkilau seperti berlian. Dinding toiletnya dilapisi marmer, cahaya ruangan sengaja dibuat redup supaya kesan hangat menyebar pandangan. Tapi setelah satu tahun tinggal di Crown Garden, Charlotta mulai bisa merasakan perbedaannya hidup miskin dan mewah. Mereka sama-sama menggunakan air untuk mandi, mereka sama menggunakan nasi untuk makan, dan mereka sama-sama menggunakan tulisan untuk berkomunikasi. Yang Charlotta rasakan justru malah betapa merepotkannya semua peralatan orang kaya perlu diperindah seperti kita membuat tart. Padahal, rasanya sama saja seperti cupcake tanpa topping.
Mungkin itulah kebiasaan orang kaya, uang bisa membuat segala sesuatunya lebih berguna. Padahal, cupcake tanpa topping tetap terasa manis dan manusia masih bisa hidup.
Selesai mandi dan mengeringkan rambut, gaun tidur yang agak rendah itu memperlihatkan leher Charlotta yang agak terbuka. Rambut pendeknya tertepa angin dari pengering rambut, membuat lehernya terlihat kosong dan aneh. Seketika, Charlotta mematikan pengering rambut. Ia melihat pantulannya dari cermin, lalu menyentuh jejak benda itu di sana sebelumnya.
Liontin giok hilang?
Charlotta panik, ia bergegas mengecek lapisan lantai shower tempatnya mandi tadi. Astaga, apa jangan-jangan masuk ke got? Charlota mengecek saluran pembuangan air, tapi tidak mungkin. Lubang-lubang penyaringnya kecil, giok itu pasti tersangkut kalau terlepas. Jantungnya mulai berdebar-debar, ia melupakan rambutnya yang masih basah lalu buru-buru menunduk, meratapi lantai seperti memindai jejak kakinya di bawah sana. Ia mengelilingi kamar, memeriksa ranjang sampai melepas seprainya, bersujud, mengecek bawah ranjang, mengaduk-aduk isi kopor, membongkar ransel, mengintip ke dompet, lalu berakhir ke depan itu kamar.
Ya tuhan, di mana aku menjatuhkan kalung keramat itu? Karry bsa mengomeliku kalau sampai hilang.
Sebelum berjalan terlalu jauh mengikuti lorong ke lobi lift, Charlotta mengambil mantel panjang dan mengantongi ponsel dompet. Ia memutuskan untuk mengulangi jejaknya sebelum sampai di hotel. Mungkin saja kalung itu terjatuh di lorong. Bisa mati kalau kalung itu jatuh di pesawat. Ia benar-benar tidak memperhatikan seluruh penampilannya hari ini karena jetlag dan Karry. Otaknya terlalu bertabrakan dengan segala kepenatan yang meledak-ledak. Padahal Shanghai menyambutnya dengan aroma hangat, tapi terlalu hangat membuat Charlotta terlalu panas.
![](https://img.wattpad.com/cover/279050522-288-k348426.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince's Secret (Sequel)
Roman pour AdolescentsCompleted. Setelah resmi berpacaran dengan Karry Wang dan melalui petualangan mencari orangtuanya yang ternyata adalah seorang pengrajin Teddy Bear terbesar di dunia--James Smith, kini kehidupan Charlotta dan Karry terus bersemayam dalam Crown Garde...