IM : 13

1.6K 116 3
                                    

Haiii

Ada yang kangen Ninda dan Alif?

Alhamdulillah bisa update lagi nii..

Cuss baca 🤗.

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan lupa baca Al- Qur'an gaes❤
-
-
-
-
-
🦋happy reading🦋

Tak butuh waktu lama Ninda dan Alif pun sampai di halaman bangunan rumah yang sudah lumayan lapuk dimakan usia. Mereka berdua bergegass masuk guna mengetok pintu

"Ini rumahnya? " Tanya Alif sambil mengedarkan pandangan matanya melihat sekitar rumah tua itu.

"Walaupun kecil, jelek tapi rapi. Ayoo" Ajak Ninda.

"Assalamu'alaikum, Aqila, Hanin. Ini kakak Ninda, dek" Ucap Ninda mengetuk pintu

"Wa'alaikumussalam tunggu kak. Hlo kak Ninda, ada apa kak dateng malam malam?" Tanya Hanin

"Aqilanya manaa? Neneknya mana hanin?" Kata Ninda jongkok mensejajarkan tubuhnyaa dengan tinggi tubuh Hanin.

"Kak Aqila lagi urus nenek kak. Nenek sakit makanya dua hari ini ga jualan" Kata gadis itu menunduk menyembunyikan isak tangisnya

"Hei, kenapa nunduk? Nenek udah minum obat belum? Hanin udah makan? Ini kakak bawain makanan dan beberapa jilbab, pakaian dan mukena buat Aqila dan Hanin" Ucap Ninda membelai kepala Hanin

"Hanin, sama kak aqil belum makan kak. Beras dirumah sudah abis, nenek udah makan dibuatkan bubur tadi sama Kak Aqil. Hanin lapar kak" Adu gadis kecil itu menangis.

Tes! Ucapan gadis kecil itu membuat bulir mata Ninda berjatuhan hati Ninda sakit tersayat sayat bagaimana bisa dia merasakan nikmatnya makanan sedangkan disini ada dua makhluk kecil yang mengerang kelaparan.

Astaghfirullahalazim. Betapa aku tidak bersyukur atas karunia-Mu Ya Rabb. Ampuni akuu ampuni aku Ya Allah - jerit batin Ninda pilu.

Apa yang dirasakan Ninda sama dengan yang Alif rasakan mendadak tubuhnya bergetar menahan isak tangis yang akan keluar secara deras. Terbayang makanan yang ia buang karena alasan biasa " Tidak doyan ". Hati Alif sakitt mengingat itu terjadi padanya membuang makanan yang seharusnya bisa dimakan dua bocah dihadapannya ini.

"Yaudah sekarang kita makan ya. Kakak suapin Hanin sama Aqil." Kata Ninda tegar ah bukan tegar tapi pura pura tegar agar mereka tidak sedih.

"Kakak duduk ya. Maaf kursi Hanin jelek. " Kata Hanin

"Gapapa" Jawab Ninda dan Alif bersamaan dan mendudukan tubuh mereka ke kursi lapuk tersebut.

"Kak Aqill, sini ada kak Ninda sama Kakak ganteng." seru Hanin memanggil sang kakak

"Jangan teriak teriak dek, Nenek baru aja tidur. Loh kak Ninda" Balas Aqila kaget

"Bentar ya kak aku mau ambil minum buat kakak sama kakak ganteng ini" Pamit Hanin sambil berlari dan kembali membawa sebotol aqua beserta 2 gelas plastik.

"Kak Ninda, maaf ya Aqil gapunya makanan buat jamu kakak" Kata gadis itu sendu

"Gpp, justru kakak yang bawa makanan buat kalian berdua. Ayo makan! Duduk yuk"

"Wah apa ini kak."Ujar Hanin berbinar

"Mie ayam ada ayam goreng juga. Kalian makan ya? Kakak suapin?" Tawar Ninda

"Kakak ganteng, jijik ya liat rumah Aqil jelek? " Seloroh gadis kecil itu

"Astaghfirullah kak, jangan bilang begitu. Maafin kakak Aqil ya kakak ganteng" Ucap Hanin menunduk takut dimarahin Alif

"Enggak kok. Aqil sama Hanin hebat bisa jaga nenek. Kakak bangga sama kalian berdua. Oh ya nama Kakak Alif panggil kalif aja biar gampang hehe" Canda Alif

"Oke Kalif, Kalif makan yuk. Hanin suapin deh. Tangan Hanin bersih kok" Tawar Hanin.

"Gausah, Kakak kenyang kalian aja yang makan yaa, habisin jugaa" Potong Alif

"Gimana enak?" Tanya Ninda

"Iyaa enak. " Balas Aqil dan Hanin bersamaan

"Alhamdulillah." Ujar Ninda tersenyum.

"Aqil, uhuk-uhuk! " Panggil Nek rumi parau

"Iya nek."

"Siapa yang datang, Aqil" Tanya Nek Rumi

"Kak Nin sama Kalif, Nek"

"Haduh ada tamu,maaf ya Nak Ninda nenek ga sambut kamu" Tutur Nek rumi sungkan.

"Iya gapapa, Nek. Nenek istirahat yaa" Balas Ninda menyalami Nenek Rumi.

"Wah ada anak ganteng. Namanya siapaa? "

"Alif, Nek" Balas Alif sambil menyalami nenek rumi

"Ooh, Alif. Temennya Nak Ninda yaa? "

"Iya betul. "

"Nenek istirahat ajaa" Kata Aqil

"Iya sudah, badan nenek lelah, Alif Ninda nenek istirahat dulu ya" Pamit Nenek Rumi

"Iya nek, lekas sembuh yaa" Jawab Ninda

"Iyaa. Aamiin"

🌼🌼🌼🌼

Seusai makan malam bersama dan bermain, Ninda dan Alif pamit pulang karena keadaan sudah larut.

Jam tangan Alif sudah menunjukkan waktu setengah sepuluh malam.

Sudah larut bukan untuk para bocil bocil ini. Maka dari itu ia mengajak Ninda pulang.

"Kakak pamit ya, kalian jangan lupa kunci pintunya. Jangan bukain kalo ga kenal ya.
" Peringat Ninda

"Aqil Hanin. Ini ada sedikit dari Kakak buat beli beras besok sama periksa Nenek ke dokter ya". Sambungnya

"Iya kak. Makasih banyak ya kak, semoga Allah balas kebaikan kakak berkali kali lipat. Aamiin" Jawab Aqil seraya mengusap tangan kecilnya ke wajah

"Aamiin. Kakak pulang ya, Assalamu'alaikum" Pamit Ninda

"Wa'alaikumussalam, Hati-hati Kalif ,Kanin. Kalif besok main lagi yaaa" Seru Hanin

"Iya, siap . Dadaaaaa" Balas Alif melambaikan tangan

"Dadaaa"

Tak lebih dari sepuluh menit berjalan. Ninda dan Alif pun sampai kembali ke kediaman Ninda.

"Gue langsung balik ya, Nin. Salamin sama Bunda dan Ayah lu. Cepet sehat, gue kangen ocehan lu" Pamit Alif tersenyum tipis

"Iya Fii Amanilah, Lif! Thanks udah nemenin gue ke rumahnya Aqila Hanin" Balas Ninda

"Next time hubungin gue ya kalau mau kerumah mereka"

"Siap."

"Assalamu'alaikum, Calon Makmumku" Ucap Alif

"Wa'alaikumussalam"jawab Ninda

"calon imamku " - sambung Batin Ninda

Tinn!

Setelah memastikan Alif pergi menghilang dari pandangannya. Ninda bergegas masuk ke dalam rumah mengunci pintu utama dan naik menuju kamar

Hayooo udah pada vote belum!

Ayo vote sekarang juga!!

Spam komennya ya!

Bila ada typo mohon tandai saja .

Oke segitu dulu readers baik🤗

See youu.

Publish, 13 Agustus 2021

Imamku Musuhku [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang