Haiii haiii semuanya.
Apa kabar? Semoga selalu sehat dan baik ya.🌷🤗💖
Sebelum baca alangkah vote n komen di Bab sebelumnya ya, prend. Jangan lupa vote n komen 🫰🏽
Cuss langsung aja.
Hepi readinggg💖
Hari kedua di Jogja Ninda memutuskan untuk kembali jalan-jalan bersama Kakek Rustam dan Uti Aminah. Sedari tadi Ninda masih bingung untuk memilih outflit yang pas, ia mengobrak-abrik isi koper demi tampil sempurna. Alif hanya bisa duduk dan menopang dagu melihat sang istri mematutkan diri di cermin lemari kamar ini.
Setelah memilih dan memilah akhirnya perempuan dua puluh tiga tahun itu menjatuhkan pilihan pada one set ibu hamil bewarna dusty selaras dengan pasmina hitam yang membalut rambutnya
.
"Bang aku cantik enggak?" tanya Ninda sedikit memutar tubuhnya.Alif mengacungkan dua jempol lantas tersenyum tipis. "Sayang, kamu itu selalu cantik dan manis. MasyaAllah tabarakallah."
Ninda mengangguk pelan, ia memang mengakui dirinya cantik luar dalam sehingga kecantikan yang ia miliki mampu membuat Alif mencintainya secara brutal dan ugal-ugalan.
"MasyaAllah, terimakasih Abang Sayang."
Alif beranjak dari duduk lalu mendekat pada sang istri, lantas Alif langsung mencium dahi Ninda lembut. "Ayok, berangkat, Yank. Kakek sama Nenek udah nungguin dari tadi lho."
"Okey, Bang. Yuk, sebelum tambah panas." Ninda meraih tangan Alif lalu pasutri muda itu berjalan keluar kamar bergadengan tangan.
Mendapati cucu kesayangannya sudah datang, Aminah tersenyum lebar. Perempuan Sepuh itu tambah menawan dalam balutan gamis hitam dipadukan hijab coksu motif bunga-bunga.
"MasyaAllah, Ndukk, cantik sekali kamu, Sayang." puji Aminah.
Ninda menunduk sedikit tersipu malu. "Terimakasih, Uti."
"Berangkat sekarang ya, Le? Takut keburu panas disana." Rustam memotong percakapan antara Uti dan sang cucu.
Alif mengangguk setuju, Rustam pun mulai melangkah keluar memanggil Pak Parno untuk bersiap setelah itu baru disusul oleh Aminah, Ninda dan Bik Sumi. Aminah memang sengaja mengajak semua orang rumah untuk ikut sebab selama ini mereka yang menjaga pasangan sepuh itu.Bik Sum menuntun Ninda berjalan, awalnya Ninda mau menolak. Namun, hatinya tak tega melihat pancaran tulus dari mata Bik Sumi untuknya.
Di sepanjang perjalanan Rustam bercerita tentang wisata yang akan mereka kunjungi ditambah iringan lagu Sheila On 7 - Kita- membuat suasana mobil semakin hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Musuhku [ END ]
Romance🐢[ 𝐒𝐩𝐢𝐫𝐢𝐭𝐮𝐚𝐥- 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 ]🐢 🚫PLAGIAT HARAP MINGGAT JAUH.🚫 [ HARAP VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Siapa yang menyangka akan dijodohkan dengan musuh di universitas yang sama secara tiba tiba. Ya itulah Ninda Khoirunnisa yang t...