Imamku Musuhku [ END ]

IM: 31

Hallo bestiee,

Syudah berganti tahun 2022.
🎉Welcome back Januari 🎉

Semogaa di tahun ini segala pengharapan dan impian kalian terkabulkan satu-satu, ya! 😚.

Semoga kalian selalu sehat dan bahagia, dimanapun kalian berada! Inget harus tetep happy kiwoyo!!😚

Terimakasih telah menemani saya dari awal nulis sampe sekarang. Saya sangat berterimakasih banyak2, lopee reader tercintahku! 💗

Semoga selalu tetap suka dan setia yaa🐢.

Selamat Ulang Tahun!

Seperti biasa yuk mari baca Bismillahirrahmanirrahim dulu biar berkah semuanya.

Jangan lupa vote, komen & share🎉.

Part 31.

"Biar Ninda yang buka,"ucap Ninda berjalan membuka pintu, setelah pintu terbuka Ninda terpekik kaget ketika melihat seseorang yang datang,

"Loh lu kok kesini?"ujar Ninda terkejut menatap Kayla beserta Mama Aira tepat di depan matanya.

"Dih, emang ga boleh gitu kita jenguk Ayah lu?"ketus Kayla.

Ninda mengerjapkan matanya berkali-kali, "eh, ya boleh dong. Gue kaget lu dateng kesini katanya kan mau nanti sore."

"sore ada acara, Nind." sahut mama Aira cepat. "jadi boleh masuk ga nih?"tanya mama Aira.

"masuk, ra."teriak Bunda dari dalam.

Ayah Rian menatap Bunda dengan malas, "Bun, jangan teriak-teriak dong! ini rumah sakit bukan rumah kita,"

Bunda Nina meringis sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia lupa sang suami sedang sakit. Sakit jantung pula. "Haduh mengapa aku seceroboh ini sih,"lirih Bunda Nina.

"M-maaf ya m-mas," ucapnya terbata-bata.

Ayah Rian mengangguk."iya,"

"Assalamu'alaikum,Nin,Rian." ucap mama Aira,

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab mereka kompak.

Kayla mendorong kursi roda Mama Aira menghampiri Bunda Nina yang duduk di sofa.

"Sini, sini duduk sini, Ra, Kay."pinta Bunda Nina dengan mata berbinar.

Kayla berhenti mendorong kursi roda sang mama tepat di samping Bunda Nina,.

"Bun, apa kabarnya?" Kayla menyalimi Bunda Nina.

Bunda Nina tersenyum lalu tangannya mengelus kepala Kayla, "Alhamdulillah baek, kamu sendiri gimana?"

"Alhamdulillah aku baik,"

"sehat ra?" Bunda Nina cipika cipiki dengan Mama Aira.

"Alhamdulillah jauh lebih baik dari sebelumnya, gimana nih Mas Rian? Apa udah baikan?"