IM: 19

1.2K 80 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Hai semuanyaa..

Maaf up lama hehe.. Aku harap masih ada yang setia sama Ninda & Alif☺.

Gimana kabarnya?

Semoga selalu sehat dan bahagia!!💖.

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan lupa baca Al-Quran💖.

🐥Happy reading🐥

Malam hari keluarga Ninda berkumpul di ruang keluarga menikmati waktu bersama dengan menonton televisi dan mengobrol santai.

Namun, Ninda tidak ikut serta entahlah dari sore tadi ia belum menampakkan wajahnya.

"Oh iya, Ninda kok ga turun ya, Bunda?." tanya Bian

"Mas, aku mau bicara sama kamu." ucap Nina

"Bicara apa?."

"Aku harap kamu batalin perjodohan Ninda dengan Alif, kamu tahu? Anak kita sore tadi marah besar, sumpah baru kali ini aku lihat Ninda bisa se emosi itu." ujar Bunda

"Ada apa sih?." timpal Bian.

"kata Ninda dia capek setiap hari di gangguin Alif, aku gamau ya kalau anakku sampai stress karena harus menerima perjodohan yang tidak dia inginnkan, Na'udzubillah."

"Dia putriku satu-satunya. Jadi aku mau kebahagian yang sempurna untuk dia, dan bahagianya dia bukan dengan Alif." Sambung Nina

"Aku mau lihat Ninda dulu, Yah, Bun." pamit Bian

"Nanti aku coba bicara dengan Mas Herman. Kamu tenang ya." kata Ayah mencoba menenangkan Bunda yang masih emosi.

"Gimana aku bisa tenang!!!!! Kalo aku liat putriku tersiksa seperti ini, aku memang bodoh selama ini tak pernah tau kebahagian mana yang diinginkan putriku sendiri." Balas Bunda terisak.

"Udah-udah. Nanti aku akan coba bicara dengan Mas Herman." ujar Ayah Rian mengelus kepala Bunda Nina

Bian pun menaiki anak tangga satu persatu dan tibalah ia di depan kamar Ninda yang bersebelahan dengan kamarnya.

Ia mulai mengetuk pelan namun tak kunjung ada jawaban dari dalam. Jujur ia khawatir dengan keadaan sang adik. Dengan terpaksa ia mendobrak pintu itu dan masuk ke dalam

"Dek.." panggilnya pelan

Ia melihat sang adik meringkuk di ranjang dan menghampirinya.

"Dekk, ayo bangun yuk! Kamu belum makan." ucap Bian menggoyangkan tubuh Ninda.

"Eughh.. Abang aku capek badan aku sakit semua aku mau tidur." Lirih Ninda.

Bian meraba kening Ninda yang hangat.

"Astaghfirullah dek, badan kamu panass." ujar Bian panik

"Gapapa, aku udah biasa kaya gini. Abang pergi sana."usir Ninda

"GAPAPA BAGAIMANA KAMU SAKIT INI!" seru Bian emosi.

"Abang bentak aku? Please, Bang. Kepala aku pusing" lirih Ninda

Mendengar teriakan dari kamar Ayah dan Bunda pun bergegas lari menghampiri kamar Ninda.

"Ada apa ini?." tanya Ayah dengan nafas naik turun

"Ninda demam tinggi yah menggigil kaya gitu." Adu Bian melihat wajah Ninda pucat

"Astaghfirullah, Bangun nak."pinta Bunda

Imamku Musuhku [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang