IM : 56

1.2K 54 0
                                    

Haiiii selamat soree bestie ku.

Apa kabar? Semoga kalian selalu sehat ya🤗🤗🤗

Maaf baru bisa update, karena wekend kemarin nyelesain part ini😢😢

Semoga masih ada yang nunggu🤧.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN DI PART SEBELUMNYA YA BESTIE KU😘😘😘

LOPE SEKEBON!!!💕.

LOPE SEKEBON!!!💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













Seusai makan siang mereka berdua bersantai di ruang keluarga sembari menonton TV. Aminah pun turut bergabung  dengan cucunya itu.

Ninda menggelayut manja di lengan sang Uti sedangkan Alif fokus ke layar laptop.

"Uti, rencananya mau lama disini 'kah?" tanya Ninda.

Aminah menggelengkan kepalanya, tangannya sibuk mengelus surai hitam milik cucunya yang sudah berganti posisi menjadi berbaring di pangkuan."Uti pulang besok, Sayang. Sebenarnya Uti kepengen lama disini tapi senin ada acara hajatan depan rumah. Ndak enak kalau Uti nggak menampakkan diri."

"Yah," Ninda mendesah kecewa. "Padahal, aku masih kangen banget."

Aminah terkekeh. "Sudah jangan sedih, sekarang kamu sudah ada suami. Jadi.. Kalian yang main ke Jogja."

"Eemm... Ninda terserah Alif aja, Uti." Ninda menatap Alif, sontak pandangan mereka pun bersibobrok lantas Alif tersenyum tipis.

"Boleh, kapan-kapan kita kesana sekalian liburan." sahut Alif.

Aminah menatap sang cucu penuh harap. "Janji yaa? Uti tunggu di Jogja, nanti kita jalan-jalan disana banyak wisata cantik menyejukkan mata, Uti jamin kalian betah dan nggak kepengen balik."

"InsyaAllah." sahut pasutri itu kompak.

"Eh, udah setengah dua siang katanya Mama Papa Alif mau pergi, sudah sana ke bandara." Aminah melirik jam dinding yang menunjukkan waktu setengah dua lebih sepuluh menit.

Alif terbelalak kaget, gegas ia turut melirik jam dan benar waktu sudah setengah dua lebih.

"Astaghfirullahalazim, hampir lupa. Sayang kamu ganti baju gih, aku mau panasin mobil dulu." titahnya dengan nada panik.

Ninda melirik Alif kesal. "Kamu sih pelupa, terus dompet udah bawa? Jaket udah ada? Aku mah tinggal pake sweater sama kerudung jadi."

"Jaket ada di mobil, dompet ini ada disini udah buruan," ujar Alif panik. Tak bisa di pungkiri raut wajah lelaki dua puluh enam tersebut terlihat tegang bercampur panik, ia takut tidak bisa menyaksikan sang Mama terbang mengudara.

Imamku Musuhku [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang