Hii Bestie! terimakasih 4K viewsnya🖤.
Sungguh berita bahagia di akhir tahun ini! Sayang kalian semua tak terkecuali, sehat-sehat selalu ya🤗.
Mon maap update lama, semoga masih ada yang setia dan suka!
Bismillaahirrohmaanirrohiim semoga berkah, aamiin.
Yuk dibaca jan lupa vote dan ramaikan komennya🐢.
-Part 30-Ninda meninggalkan meja makan dan melangkahkan kakinya menaiki anak demi anak tangga untuk ke kamarnya.
Setibanya di depan pintu kamar, ia langsung memutar knop pintu. Aroma pengharum ruangan vanilla langsung menyeruak ke indra penciumannya.
Ninda masuk ke dalam dan langsung mengunci pintu lalu menghempaskan tubuhnya diatas ranjang yang berlapiskan sprei bewarna Hijau Tosca.Ia memejamkan matanya, menikmati suasana kamar yang ia tinggalkan beberapa hari ini hingga rasa kantuk bercampur rasa lelah menyergap tubuhnya dan ia tertidur pulas memeluk guling.
Jam sepuluh lebih lima belas menit, Bian sampai di rumah. Setelah memarkirkan mobil di garasi, ia masuk ke dalam. Sepi, karena sudah sangat larut Bian berpikir bi Ani dan Ninda pasti sudah tidur, jadi ia memutuskan untuk tidak membangunkan siapapun.
Bian langsung masuk kamar dan membersihkan diri, setelah selesai ia pun bersantai sejenak di ruang tengah dan menyantap makan malam yang sepi tanpa ada suara apapun, selain sendok dan piring yang saling beraduk.
****
Keesokan harinya Ninda terbangun dari tidurnya tepat saat Adzan subuh mulai menggema. Dirinya memutuskan mandi awal karena hari ini ia sudah bersih, lalu setelah mandi gegas ia melaksanakan salat subuh,.
Bian sendiri sudah bangun dan pergi ke masjid guna melaksanakan subuh berjamaah.
Seusai salat Ninda pun mengambil al-quran mininya yang ada di nakas samping tempat tidur dan mulai membacanya dengan tartil,
Tok..Tok.. Tok
Ketukan pintu dari Bian membuat Ninda menghentikan bacaannya sebentar, "masuk aja,"ucapnya.
"Ck! Kamu kunci, dek. Bukain dulu,"sahut Bian dari sebalik pintu.
Ninda menghela napas lalu berteriak," Yaudah tungguin bentar, Shadaqallahul'azim,"tangannya menutup Al Qur'an dan menaruhnya di nakas.
Ninda berjalan memutar knop membukakan pintu untuk sang Abang, "ada apa?"
Bian tak menggubris pertanyaan dari sang adik, ia masuk dan merebahkan dirinya ke kasur king ssze milik Ninda.
"Ditanyain juga, kenapa si bang?" Ninda memutar bola matanya malas,
"Bawel, sini Abang kangen sama kamu." Bian merentangkan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Musuhku [ END ]
Romance🐢[ 𝐒𝐩𝐢𝐫𝐢𝐭𝐮𝐚𝐥- 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 ]🐢 🚫PLAGIAT HARAP MINGGAT JAUH.🚫 [ HARAP VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Siapa yang menyangka akan dijodohkan dengan musuh di universitas yang sama secara tiba tiba. Ya itulah Ninda Khoirunnisa yang t...