IM : 26

1.2K 64 2
                                    

Assalamu'alaikum bestiee...

Haii. Haiii... Haiii
Aku kembali lagi dengan cerita inii😍.

Kalian pasti pada kangen AlNind kann?? Hmm, sama saia juga kangen kok sama mereka.

Bismillahirrahmanirrahim dulu prend biar berkah😜💗.

Dah gausah banyak cincong, cuss cekibrot bacaaa🤙

-
-
-
-

💫HAPPY READING, HAPPY KIWOYOKKK!!!!💫

Daniel dan Juan sampai di meja makan, di hadapan mereka semua sudah tersaji makanan yang mereka pesan. Tak menunggu lama, Juan dan Daniel segera bergabung makan.

"Enak beudd, nih. Icip punya lu ya, lif."pinta Juan.

"Nih, gue udah kenyang. Alhamdulillah." Alif menyodorkan piring ke hadapan Juan.

"Alhamdulillah anak sholeh dapet rezeki, thankyou."ucap Juan.

Fahri mendelik, "Dasar kang malu-maluin."

"Ooh, lu gitu. Liat aja gue ga bakal traktir lu lagi."kata Juan menyuap makanan.

"Iyee maap, canda."

"Dih."

Alif mengirim chat kepada Ninda, ia tahu Ninda sedang online di whatsapp. Maka dari itu ia akan menagih janji.

[ Tunaikan janji, gue dah nyanyi! Awas kalo boong. Gue bakal ngelakuin sesuatu ke lu😎 ]

Ninda membelakkan mata setelah membaca chat dari Alif, lantas ia mendongakkan kepalanya dan melihat Alif tengah tersenyum smirk kepadanya.

[Ya, nanti kalo ga besok. ]

[Gue mau sekarang. ]

[ mata lu rabun? Lu lihat disini masih ada yang lain, gue malu😬]

[Dih ngapain harus malu, santai aja].

•Read

'Ngeselin kampret.'Ninda menggerutu kesal.

Ia memasukkan handphone ke dalam jaket dan menatap Alif dengan malas.

"Eum, guys yuk fotoo."ajak Ninda dengan suara pelan, nyaris tak terdengar.

Daniel menautkan kedua alisnya,"Lu ngomong apa, Nin?"

Ninda meneggelamkan kepalanya dalam lipatan tangan, tak lama kemudian ia mengangkat wajahnya kembali, "Kita gaada niatan foto gitu?"

"Boleh,"sahut Alif cepat.

Kayla menyenggol lengan Ninda dan mulai berbisik, "Tumben, ada apa sih!"

"Nanti gue cerita."bisik Ninda sembari memilin jarinya.

"Kalian sebenarnya kenapa sih? Aneh banget."ketus Juan.

Alif beranjak dari duduknya menghampiri Ninda, Gegas ia menarik tangan Ninda dan berjalan keluar mau tak mau Ninda harus mengekori langkah Alif yang menarik tangannya.

"Mereka kenapa, sih?"tanya Devina bingung.

Kayla menggeleng pelan, " gatau, kita ikutin aja gimana?"

Fahri mengangguk setuju, dan akhirnya mereka semua berjalan keluar,

***
Di sepanjang perjalanan Ninda menahan sakit di pergelangan tangannya, Alif mencekramnya dengan kuat sehingga menimbukan bekas merah.

Imamku Musuhku [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang