IM : 12

1.7K 106 3
                                    

Bismillahirrahmanirrahim PART INI SUDAH REVISI!

SELAMAT MEMBACA KAWANNN.🤙🏻🤙🏻🤙🏻

JANGAN LUPA KOMENNNNSSSS






Part 12

Malam hari seperti rencananya,
Alif yang sudah berdandan rapi dengan setelan kaos berwarna Navy dan jeans pendek selutut berwarna Hitam. Gaya outfit itu lah yang membuat dirinya semakin terlihat tampan dan mempesona.

Bagi yang melihat dia tentunya akan merasa kagum, tak terkecuali Ninda yang diam menunduk sesekali melirik Alif yang sedang mengobrol santai dengan Ayahnya.

"Alif bagaimana kabarnya?" Ayah Rian memulai percakapan pada malam ini.

Alif tersenyum tipis. "Alhamdulillah, kabar Alif baik, om. Om sendiri apa kabarnya? Kok kelihatannya semakin bugar dan bertambah ganteng." puji Alif.

Ayah Rian terkekeh, "kamu bisa aja muji, alhamdulillah keadaan om juga sehat wal afiat."

"Serius lho, om. Alhamdulillah kalau begitu."

Bunda Nina datang membawa nampan yang berisi empat cangkir teh dan tiga toples berisi kue kering.

Bunda Nina segera meletakkan nampan itu di hadapan mereka semua. "Manggilnya kok masih om sih, Lif. Kan bentar lagi jadi ayah kamu juga." goda Nina.

Ninda mendengkus kesal. "Bunda ngomong apasih,"

"Loh? Emangnya Bunda salah ya, siapa tau kalian berjodoh."

Kesal dengan omongan sang Bunda, Ninda memilih untuk membuang pandangannya ke lain arah.

Alif yang melihat gelagat Ninda pun merasa tidak enak, "Pake repot segala, Bun. Alif ga lama kok cuma sebentar."ujarnya sungkan.

"Udah gapapaa, masa tamu jauh ga disuguhin minuman si. Gak elok lagipula ini cuma sekedar air dan kue, mari diminum gak usah sungkan anggap saja rumah sendiri."balas Bunda menyodorkan cangkir teh di hadapan Alif.

Mau tak mau Alif hanya mengangguk dan lekas meminum hingga setengah. "Terimakasih, Bun."

"Sama-sama, Nak."

Ayah Rian berdiri dari duduknya. "Maaf yaa anak-anakku, Ayah mau masuk ke kamar dulu ya. Ayah lupa kalo ada zoom meeting malam ini mana jamnya udah telat dari sepuluh menit lalu. Maaf sekali lagi, Alif disini dulu ya ngobrol dulu sama Ninda."

Bunda memberengut kesal dan menatap Ayah Rian dengan tatapan sinis. "Ayah gimana si, masa calon mantu ditinggal, apa engga bisa itu zoom meetingnya ditunda dulu."

"Gak bisa bun, udah ya Alif om tinggal dulu." ujar Rian.

"Iya om," jawab Alif menyunggingkan senyum.

Imamku Musuhku [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang