IM : 28

1K 55 14
                                    

Haii... Haii... Haii..

Aku kembali lagi nihh, dengan part yang akan sangat membuat emosi kalian semua,

Siapin emosii jangan sampe terkuras habis, ya!

Yukk bismillah duluu biar berkah🖤.

Selamat membaca, semoga selalu suka🖤.

[ WARNING PART SEDIKIT MEMBUAT EMOSI, BANYAK KATA KASAR!🙏]


-Happy Reading-

Kayla membekap mulutnya dengan satu tangan lalu ia merengkuh Ninda dalam pelukannya.

"Hugh,hugh, hugh. Kay, gue mau pulang, hugh.. Ay- Ayah," Ninda terisak dalam pelukan Kayla.

'Dek, hallooo, haloo dek.'

Kayla melepas pelukannya pada Ninda lalu ia berjongkok mengambil ponsel Ninda, " Iya hallo, Bang. Ini Kayla Ayah sakit apa bang? Ninda masih syock,"

'Kata Bunda Ayah kena serangan jantung.. Kay, tolong tenangin dulu Ninda ya, ini abang juga lagi perjalanan menuju ke rumah sakit.'

"Siap, Bang. Kalau ada info terbaru langsung WA aku ya bang, Hati-hati dijalan." kata Kayla lagi.

'Iya, terimakasih ya kay. Titip Ninda yaa, Assalamu'alaikum,*

"Waalaikumussalam iya, bang, Siap,"

Bipp

Kayla mematikan sambungan telepon lalu ia memeluk Ninda kembali.

"Kay, kita pulang sekarang ya. Pulang ke Jakarta,"ucap Ninda terisak.

"Sabar, iya kita pulang tapi kita bilang dulu sama Alif," Kayla mengusap-usap punggung Ninda dengan sayang menyalurkan kekuatan untuk Ninda.Jujur ia juga syock mendengar kabar ini,

Alif dan Juan kembali ke gerombolan keduanya terheran melihat Ninda yang menangis dalam pelukan Kayla,

"Ada apa, Kay? Terus ini Daniel, Fahri, Devina kemana?" cecar Alif.

"Mereka bertiga gatau kemana paling kesana,"kata Kayla menunjuk bagian luar istana.

"Ini dia kenapa?" tanya Juan keheranan.

"Lif, gue mohon gue sama Ninda balik ke Jakarta sekarang, ya. Ayah Ninda masuk rumah sakit serangan jantung, ini barusan Ninda ditelfon bang Bian."kata Kayla.

"Innalillahi wainnailaihi roji'un," Alif syock dengan berita ini, ia tak menyangka bahwa kabar ini datang secara tiba-tiba dan posisi mereka di luar Jakarta.

Juan mendelik tak suka lalu berkata dengan sinis, "Lu kalau mau pulang ya pulang sana, gue masih mau jalan-jalan disini. Lu emang egois ga mikir kita-kita yang disini."

Ninda yang geram segera ia usap air matanya dengan kasar lalu melepas pelukan Kayla langsung ia menampar Juan dengan kuat,
"Lu tolol, lu gaada otak! Ayah gue sakit lu masih mikirin jalan-jalan. Yang egois siapa hah? Gue atau elu?"

Semua orang yang di dalam istana menatap ke arah Ninda berada, Alif hanya bisa memandanginya saja. Bukan...bukan takut tapi ia menunggu Ninda puas terlebih dahulu baru dirinya akan bereaksi.

"Emang minim akhlak lu ya, cok. Gaada empati-empatinya sama orang, coba dipikir kalo ini semua terjadi sama Papa atau Mama lu gimana, hah!" sarkas Kayla emosi. Siapa yang tak emosi mendengar perkataan Juan seperti itu, ingin rasanya Kayla sekarang mencekik leher Juan hingga ia kesulitan bernafas tetapi ia masih sadar dan tak akan melakukan hal bodoh itu.

Imamku Musuhku [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang