Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.
Hii aku comeback again?
Ada yang kangen Ninda dkk?
Cuss siapa yang kangen yuk komen👉🏻
SEBELUM BACA PART INI HARAP VOTE TERLEBIH DAHULU YA PREND DI PART SEBELUMNYA,😊
TOLONG HARGAI AKU YANG NULIS CERITA INI. DENGAN CARA SPAM VOTE & SPAM KOMENN!
بسم الله الرحمن الرحيم
Jangan lupa baca Al-Quran teman-teman❤
-
-
-
-
-
-
🦋Happy Reading🦋Pagi harinya Ninda dan Kayla sudah bangun untuk melaksanakan kewajibannya yaitu sholat subuh meski tidak bisa berjamaah di masjid rumah sakit. Mereka berdua tetap berjamaah di dalam ruang Inap Mama Aira.
"Kayaknya gue ga ikut ke Medan, gapapa lah dapet Nilai D." Ucap Kayla membuka pembicaraan pagi ini
"Gue juga males kalau gaada lu, tapi mau bagaimana lagi. Keadaanya lagi gini apa gue gajadi pergi aja" Kata Ninda lesu
"Jangann! masih ada Fahri dan Devina. Mereka baik dan humble kok, berangkat yaaa pleasee canciku." Pinta Kayla
"Entahlah gatau, ga seruu kalau gaada lu, Kay." Sahut Ninda.
"Hmm.."
"Gimana kalau gue coba bilang sama Bu Alana, siapa tau kita diizinin buat berangkat lain hari" Usul Ninda
"Jangann lahh. Kan lusa udah ditentuin waktu itu"
"Coba aja dulu, kalau ga berhasil kita minta tolong" Ujar Ninda
"Mintol? Sama siapa hey? Alif? " Jawab Kayla terkekeh
"Ya gatau, emang Alif penting ya? Eh maksudnya orang penting dia?."Tanya Ninda
"Lu gatau? Papanya Alif tu donatur terbesar di kampus ini." Jawab Kayla menggebu-gebu
"Oh"
"Oh doang?." Tanya Kayla melongo
"Terus apaa." Ujar Ninda ketus
Kayla menggelengkan kepalanya dan menoyor bahu kawannya tersebut."Parah emang!."
"Apaansi sakit tauuk, mau dia anak donatur kek, presiden atau yang lain ga ngaruh buat gue" Jawab Ninda kesal
"Songong." Cibir Kayla
"Bodoo amat."
***
Pukul 09.00 lebih Ninda dan Kayla sudah siap untuk pergi berkuliah di pagi ini. Ia segera meminta izin dengan Mama. Walaupun ada rasa tidak tega meninggalkan Mamanya seorang diri disini.Ia tau pasti Suster akan menjaga Mamanya tanpa diminta, Namun, naluri sebagai anak Kayla meronta-ronta ingin selalu ada di samping Mamanya dan selalu sigap ketika Mamanya butuh pertolongan dari dirinya.
Memikirkan masalah ini seorang diri cukup membuatnya pusing tetapi ia selalu sabar dalam menjalani ujian dari Allah SWT.
Ia selalu berfikir positif bahwa Allah SWT sangat sayang kepadanya makanya ia diberi ujian seperti ini agar ia lebih kuat lagi menghadapi ujian berikutnya.
"Mama, Kayla berangkat dulu ya. Suster, titip Mama saya ya?" pamit Kayla.
"Baik, dek," jawab Suster tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Musuhku [ END ]
Romance🐢[ 𝐒𝐩𝐢𝐫𝐢𝐭𝐮𝐚𝐥- 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 ]🐢 🚫PLAGIAT HARAP MINGGAT JAUH.🚫 [ HARAP VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Siapa yang menyangka akan dijodohkan dengan musuh di universitas yang sama secara tiba tiba. Ya itulah Ninda Khoirunnisa yang t...