IM : 16

1.5K 88 4
                                    

HALLO HALLO HALLOO.....

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ada yang kangen sama Alif & Ninda?? Yuk komen sinii❤

Semoga kalian selalu sehat dan bahagia teruss..

SEBELUM BACA PART INI PASTIKAN KALIAN UDAH BACA PART SEBELUMNYA DAN MENINGGALKAN JEJAK YAITU SPAM KOMEN & SPAM VOTE!!!!

AYOO MULAI MENGHARGAI HAL KECIL, YANG MENURUT KALIAN SEPELE TAPI BUAT AKU PENTING BANGET!

VOTE....

VOTE...

&VOTE..

Bismillahirrahmanirrahim...

🌼Jangan lupa baca Al- Quran🌼

-
-
-
-
-
-
⭐Happy Reading⭐

Ninda terpekik kaget dan menahan nafasnya beberapa detik, saat ia melihat siapa yang menarik tangannya.

"Abang Bian" Serunya berkaca-kaca.

"Hii, princess" sapa Bian.

Mendengar kata princes yang terucap dari bibir orang tersebut. Ia langsung memeluk erat abangnya
Dan menenggelamkan kepalanya didada bidang sang Abang

"HUWAAAAA ABANGG BIAN NINDA KANGEN BANGETTT, YA ALLAH ABANGG" ucapnya menangis tersedu-sedu.

"Ya elah, ngapa nangiss sii. Sorry gue tinggal terus My Princess." balas Bian mengelus kepala sang Adik.

Bak mendapatkan uang segepok dari langit, mood Ninda yang hancur tadi menjadi bahagia sekali berjumpa dengan abangnya.

"Abang jahat, pergi ga ajak Nindaa." Omel gadis itu

Bian tersenyum melepaskan pelukan sang adik lalu mengusap mata Ninda yang sudah banjir Air mata.

"Besok gue ajak, udah jangan nangis. Gue gasuka kalo princess gue nangiss! " Hiburnya.

"Pelukan terosss, ga masuk masuk kuenya Bunda abisin" Seru Bunda berdiri di depan pintu

"Abisin aja, aku bisa beli sama Abang. " Ejek Ninda menjulurkan lidahnya.

"Yaudahh," Jawab Bunda melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

"Ayo masuk, abang kangen bangettt sama kamu dek. Kamu sehat sayang?"tanya Bian

Ninda mengulurkan tangannya dan menangkup kedua pipi abangnya."Alhamdulillah, Ninda sehat bang, abang makin kurusss tapi tambah ganteng" Puji Ninda

"Bisa aja kamu." Balas Bian menoel hidung Sang Adik. .

Sesampainya di ruang keluarga Ninda segera melepaskan sepatunya dan menaruhnya di pojokan lalu ia berselonjor ria di atas karpet. Berbeda dengan Bian ia langsung masuk kamar mengambil Hadiah yang akan ia berikan kepada adik dan bundanya.

"Bunda pasti nangis, Bang Bian pulang" Kata Ninda mengipas-ngipasi wajahnya yang keringatan.

"Nggaa" Elak Bunda

"Bohong."

"Seriuss, dek. Nih cicip" Ujar Bunda menyodorkan kue berbalut daun pisang ke hadapan Ninda

Ninda mencomot satu dan membuka bungkusan daun pisang tersebut. Lalu ia mulai menggigit potongan kue.
"Eummm, enak! Ninda sukaa." Puji Ninda

"Beli dimana?" Sambungnya

Imamku Musuhku [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang